Beri.id, SAMARINDA – Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor mengatakan bahwa kondisi di Kaltim dalam penyebaran Corona virus (Covid-19) sudah masuk sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) di benua etam.
Hal itu ia katakan menyusul satu orang pasien dinyatakan positif corona di di RSUD AW Sjahranie Samarinda.
Sesuai Peraturan Menteri Kesehatan, apabila disuatu daerah ada satu warga dinyatakan positif maka daerah tersebut dinyatakan dalam status KLB. Namun begitu Isran Noor menghimbau agar masyarakat jangan terlalu panik.
“Jangan panik, cukup gubernur, Bupati dan Walikota yang panik. Tolong bantu kami (pemerintah), masyarakat tetaplah bertahan dirumah masing-masing, jangan keluar bila tidak ada hal yang lebih penting, yang terpenting tetap jaga kesehatan tubuh,”kata Isran Noor didepan Kantor Gubernur Kaltim, Rabu (18/03/20).
Tidak lain, hal itu ia sampaikan untuk mencegah penyebaran virus Corona secara cepat.
Gubernur Kaltim juga telah mengeluarkan himbauan setelah melakukan rapat terbatas bersama seluruh Bupati dan walikota. Disepakati adanya melakukan penghentian sementara belajar mengajar, sampai tangal 1 April mendatang.
Kemudian juga membatalkan sementara kegiatan pertemuan orang yang berkumpul diatas dari 4-5 orang seperti seminar dan diskusi lainya.
Selain itu larangan keluar negeri untuk pejabat, bagi ASN juga disarankan untuk melakukan pekerjaan dirumah.
“Ini untuk menghindari berkembangnya virus Corona,” sebutnya.
Sementara wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi menghimbau kepada seluruh pemuka agam agar menunda bahkan membatalkan seluruh kegiatan keagamaan yang berpotensi menghadirkan masa banyak.
Terlebih saat ini telah masuk pada bulan Rajab, di bulan Rajab kata Hadi Mulyadi biasanya banyak digelar peringatan Isra’ Mi’raj.
“Kaltim sudah masuk KLB, dengan tidak mengurangi rasa hormat saya , atas nama pemerintah saya mohon untuk kita hentikan dulu secara bersama kegiatan keagamaan (Isra Mi’raj) dan kegiatan yang berpotensi mendatangkan masa banyak,”himbaunya.
Dengan membatalkan itu, ia meyakini tidak akan mengurangi apalagi membatalkan pahala yang berangkat dari niat yang baik.
“Kita sudah niatkan, Insha Allah, Allah akan mencatat niat baik kita. Ini demi kebaikan kita bersama, termasuk juga kegiatan kegiatan saudara saudara kita non muslim. Sebaiknya semua agenda keagamaan supaya kita batalkan dulu,” jelasnya.
Sementara mengenai penyelengaraan sholat jumat, dirinya menyerahkan sepenuhnya kepada pengurus mesjid untuk dilaksanakan atau tidak.
“Karena kami tidak mau ini menjadi isu SARA, jadi kami serahkan sepenuhnya keda pengurus mesjid,” harapnya.
(Fran)