Samarinda, Beri.id – Memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) pada 2 Mei lalu, Ahmat Sopian Noor menyoroti masalah kurangnya sekolah di beberapa zona zonasi di Kota Samarinda, terutama di wilayah seperti Jalan Ahmad Yani yang tidak memiliki sekolah menengah pertama (SMP) sama sekali.
Menurutnya, kondisi ini menyulitkan akses pendidikan bagi calon siswa, khususnya bagi mereka yang harus mengikuti sistem zonasi.
Dijelaskan bahwa, kekurangan fasilitas pendidikan ini memunculkan berbagai kesulitan bagi calon siswa dan siswi dalam mengakses pendidikan.
“Mereka harus mengikuti sistem zonasi yang ditetapkan pemerintah, yang mengharuskan mereka bersekolah di wilayah terdekat dengan tempat tinggal mereka,” katanya, (11/5/2024).
Dia mengungkapkan bahwa, hal ini menjadi masalah serius terutama bagi keluarga yang memiliki keterbatasan finansial.
“Orang tua juga merasa kebingungan karena sulitnya menyekolahkan anak mereka, terutama jika mereka tidak mampu secara finansial,” lanjutnya.
Dalam kesempatan tersebut, juga Sopian menekankan bahwa peringatan Hardiknas seharusnya menjadi momen bagi pemerintah untuk introspeksi dan menangani berbagai kekurangan di sektor pendidikan. Dia menyoroti pentingnya perbaikan infrastruktur sekolah serta peningkatan kesejahteraan bagi para tenaga pendidik.
“Peningkatan kesejahteraan bagi para tenaga pendidik, terutama mereka yang berstatus honorer dan sering kali mendapatkan upah di bawah standar, harus menjadi prioritas. Kami mengajak pemerintah untuk meningkatkan pelayanan pendidikan di Kota Samarinda, termasuk upaya untuk meningkatkan kesejahteraan para tenaga pendidik,” pungkasnya.
(Adv/DPRD Samarinda)