Samarinda, Beri.id – Tim pencak silat Kaltim telah berbagai persiapan menuju Pra Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Pra Popnas) di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, akan berlangsung dilaksanakan pada 18-24 November 2024.
Persiapan itu, dimulai sejak bulan lalu dengan puncaknya berupa Training Center (TC) sentralisasi selama tiga minggu.
Kontingen pencak silat yang terdiri dari 29 atlet dan 5 pelatih ini siap menunjukkan kebolehannya di ajang pelajar bergengsi tersebut.
Tim pencak silat merupakan bagian dari kontingen besar Kaltim yang berjumlah 156 atlet yang akan berlaga di Pra-Popnas 2024 Kendari.
Selain pencak silat, Kaltim juga menurunkan atlet di tujuh cabang olahraga lainnya, termasuk sepakbola, sepak takraw, bola basket, tinju, voli, soft tenis, dan bulu tangkis.
Plh. Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kaltim Sri Wartini mengatakan bahwa, pihaknya berharap dengan target tentu yang terbaik.
“Kami sudah melakukan TC dan membina mereka dengan baik, jadi kami berharap mereka bisa meraih prestasi maksimal,” katanya, saat ditemui usai acara pelepasan atlet di Aula Gedung Dispora Gelora Kadrie Oening Sempaja, Samarinda, Sabtu 16 November 2024.
Sementara itu, Sri Murni selaku pelatih tim Pencak silat Kaltim, menyebutkan bahwa timnya akan berlaga di dua kategori berbeda, yakni tim pencak silat Kaltim terdiri dari 17 atlet untuk nomor tanding dan 12 atlet untuk nomor seni tunggal, ganda, dan regu.
“Untuk saat ini, atlet ada 29 orang terdiri dari 17 nomor tanding dan 12 nomor seni tunggal ganda dan regu. Kalau pelatih ada 5 orang,” lanjutnya.
Dirinya mengaku bahwa, persiapan tim telah dimulai sejak bulan lalu dengan puncaknya berupa Training Center (TC) sentralisasi selama tiga minggu.
“TC sentralisasi ini sangat bermanfaat untuk memaksimalkan kekompakan, mengasah teknik, dan mematangkan strategi untuk mencapai target lolos ke Popnas,” ungkapnya.
Dijelaskan bahwa, para atlet yang mewakili Kaltim merupakan hasil seleksi ketat melalui kejuaraan daerah.
“Karena tidak ada seleksi khusus dari Dispora, Tim Pencak Silat Kaltim mengandalkan ajar kejuaraan daerah untuk seleksi. Mayoritas atlet berasal dari Sekolah Khusus Olahraga Internasional (SKOI) dan beberapa daerah seperti Samarinda, Tenggarong, dan Balikpapan,” pungkasnya.
(Adv/Dispora Kaltim)