Pesan Richard Kyle dan Kaemita Boediono, Orangutan Harus Sejahtera dengan Alamnya.

Beri.Id, SAMARINDA – Sebagai pekerja seni didunia entertein, kedua artis ibukota Richard Kyle dan Kaemita Boediono berkesempatan ikut dalam pelepasliaran Orangutan di Hutan Kehje Sewen, Kutai Timur, Pada 10 Juli 2019.

Keduanya menjadi ambassador Borneo Orangutan Savior Foundation (BOSF) yang bekerjasama dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) dan Restorasi Habitat Orangutan Indonesi (RHOI).

Bersama tim, mereka mengantar sepasang orangutan Lito (25) dan Laila (22). Dari pusat rehabilitasi Samboja Lestari dinilai Orangutan ini telah sudah layak dilepasliarkan dengan memiliki perilaku hidup mandiri dan sedikit agresif.

Kaemita Boediono mengucap syukur menjadi bagian pekerja konservasi untuk memberi manfaat kepada masyarakat luas.

“Semoga apa yang kami lakukan hari ini bisa menyadarkan masyarakat luas bahwa satwa liar itu harusnya berada dihabitat aslinya, yaitu dihutan,” kata Kaemita diRepublik Coffee Jalan Kesuma Bangsa Samarinda, Sabtu (13/07/2019).

Orang Utan juga dinilai memiliki peran penting dalam ekosistem hutan. Orang Utan dapat membantu menjaga kualitas hutan.

Dengan kontribusinya yang dianggap kecil itu, Kaemita berharap bisa membuat alam agar tetap terjaga, dan masyarakat bisa hidup dengan sejahtera.

“Bagi saya ukuran sejahtera adalah ketika kita bisa bernafas dengan enak, legah, beraktivitas dengan nyaman. demikian juga Orangutan harus bisa sejahtera dihutan tanpa lagi dikurung,”kata Kaemita

Sementara Richard Kyle mengaku akan terus mensuport BOSF untuk menjaga Orangutan dan memberikan edukasi kepada masyarakat untuk alam dan masyarakat luas.

“Saya akan selalu memberi suport untuk menjaga spesies ini, terimakasih atas kesempatannya kepada saya, dan saya berharap bisa kembali dan terus ikut dalam pelepasliaran Orangutan,”tuturnya.

Dirinya juga berharap semua informasi yang akan mereka sebarkan melalui medsos bisa mengunggah hati masyarakat luas betapa pentingnya menjaga kelestarian hutan dan habitat didalamnya.

Kaemita Boediono saat melepaskan orangutan di Hutan Kehje Sewen, Kutai Timur, Pada 10 Juli 2019.

Perjalanan Jauh Yang Menyenangkan.

Ikut pada Pelepasliaran Orangutan yang ke 18 oleh BOSF ini menjadi hal yang menyenangkan bagi Richard Kyle dan Kaemita Boediono

Sekitar 8 hari proses evakuasi pelepasliaran Orangutan, mengunakan jalur darat dan sungai mereka menyusuri hutan di Kaltim, tidak membuat artis ibukota ini letih.

 “Saya bahagia disini (Kaltim) bisa menghirup udara segar, saya merasa bisa bernafas dengan legah disini,” kata Kaemita, Memuji.

Hal yang menyenangkan lagi baginya adalah ketika memiliki kesempatan untuk melepas secara langsung Orangutan bernama Layla, meskipun sudah diperingatkan dengan agresifnya Orangutan yang akan Ia lepas.

Sementara Orangutan agresif biasanya dalam proses pelepasan mengunakan tali untuk membuka pintu kurungan dan dipantau dari jauh.

“gak tau kenapa, saya itu percaya kalau kita niatnya baik maka semua akan berjalan baik, Toh kami juga sudah di brefing kalau misalnya nanti ada apa apa, kejadian yang tidak di inginkan dan apa yang barus kita lakukan itu sudah ada SOPnya,” katanya 

Jadi waktu rilis, kata Kaemita “saya cuman jongkok dan saya bilang,” heh saya hari ini mau antarkan ke rumahmu, jangn marah y sama saya,” Tutur Ia menceritakan dialognya sama Orangutan sebelum dilepas.

Lalu pas saya buka dan saya tarik tapi orang tuanya masih liatin saya, lalu saya suruh keluar, habis keluar dia cuman nengok kesaya, oh ternyata dia mengerti kalau saya bukain,”tuturnya lanjut.

Semakin menipisnya hutan bagi Orangutan juga menjadi perhatian baginya, kerap kali Orangutan masuk kepermukiman, meluasnya tambang batu bara, munculnya pemburu liar juga menjadi ancaman bagi Orangutan.

Ia berharap, terus dilakukan upaya  edukasi terhadap masyarakat akan pentingnya hutan untuk keberlangsungan Flora dan Fauna.

“Terimakasih untuk kali ini, kami akan menjadi bagian dalam proses edukasi itu untuk meningkatkan kesadaran masyarakat,” terang Kaemita (Jifran)