Petugas Keamanan Di minta Bekerja Ektra Aktif Oleh Mahasiswa Fisip Unmul

SAMARINDA – Keamanan warga negara seolah luput jadi prioritas petugas-petugas negara. Rasa aman dan nyaman yang lekat dalam tegak nya pancasila di serang dengan teror beruntun. Badan Intelejen serta Kepolisian Republik negeri ini Institusi yang mestinya bertugas atas rasa aman dan nyaman jauh dari fakta teror belakangan ini.

Surabaya, Sidoarjo, hingga Riau di buat berduka atas teror. Belasungkawa, kecamanan, kutukan hingga haturan doa berdatangan dari berbagai masyarakat, atas dasar kemanusian yang di lukai nalar, yang keluar batas.

Dengan pengetahuan kritis yang besar di lingkup akademis nya, mahasiswa Fisip asal Universitas Mulawarman mengucapkan duka serta mendesak petugas negara yang bertugas dan tanggung jawab atas keamanan untuk bekerja serius dan ektra aktif.

“Yang kami lakukan adalah bersolidaritas atas korban dan mendesak negara untuk segera menangani kasus yang menimpa saudara kami. negara harus segera melakukan tindakan tegas serta langkah-langkah kongrit untuk menghancurkan kelompok-kelompok yang ingin memecah belah kbinekaan rakyat indonesia dengan segera”. Tegas Akbar ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Fisip.

Orasi di simpang jalan dengan menyalakan lili pilihan ekpresi yang di lakukan puluhan mahasiswa atas nama Majelis Permusyarahan (15/5) Selasa Di perempatan lembuswana, Samarinda.

Keterlibatan perempuan dan anak dalam pelaku teror pun jadi sorotan orator perempuan bernama Santi. (Arm)

kpukukarads