Pintu Air Sungai Serayu Tak Fungsi Diduga Sebagai Penyebab Banjir Kelurahan Tanjung Harapan

Wakil ketua DPRD Kaltim Muhammad Samsun tinjau pintu air Sungai Serayu, Kelurahan Tanjung Harapan, Kutai Kartanegara (Istimewa)

KUTAI KARTANEGARA  – Warga Kelurahan Tanjung Harapan, Kutai Kartanegara (Kukar) mengadukan kondisi daerah mereka sering alami banjir. Mulai lahan pertanian, perkebunan hingga area peternakan.

Padahal daerah tersebut memiliki aliran Sungai besar, yaitu Sungai Serayu, yang seharusnya bisa berfungsi sebagai pengendali banjir pada wilayah tersebut.

dprdsmd ads

“Rupanya pokok masalah ada dipintu air, itu sudah tidak berfungsi. Kondisi tertutup. Dan dibawah hanya ada rongga sekitar 50 cm, untuk aliran air,”kata Wakil Ketua DPRD Kaltim Muhammad Samsun, saat meninjau langsung kelokasi, Minggu (24/01/2020).

Sungai itu menampung air dari tiga kelurahan, sehingga debit airnya besar. Jika pintu air itu bermasalah sampai sedimentasi, sungai turut menjadi masalah.

“Air yang seharusnya lancar ke hilir, tertahan oleh pintu air yang gak fungsi. Solusinya, mau gak mau harus di bongkar pintu airnya, diperbaiki Kembali,”bebernya.

Menurut Politisi PDI Perjuangan ini, pintu air itulah penyebab utama terjadinya banjir pada Hulu Sungai. Karena air tertahan sehingga merambat keluar pada area warga.

“Kalau ini air lancar, di Ulu sungai gak mungkin banjir lagi,”tuturnya.

Sementara itu warga setempat Zainal menceritakan, awalnya pintu air tersebut sangat didambakan. Karena kondisinya lebih baik dari sebelumnya yang dibangun masyarakat.

Namun pintu air yang baru dibangun 2015 lalu, kondisinya sudah tak berfungsi. Rel pintu air rusak, karatan hingga membuat naik turunnya pintu gak fungsi.

“Ternyata tidak sesuai harapan,kita malah dapat bencana kecil yang kita rasakan. Efek dari pintu air yang tidak berfungsi, banjir aja didapat,”imbuhnya.

Pihaknya bersyukur, anggota dewan mau berkunjung untuk meninjau langsung area tersebut.

Atas hal tersebut Muhammad Samsun berencana akan segera berdiskusi dinas PU, dan pihak terkait untuk mencarikan solusi atas masalah yang dialami warga.

“Karena mereka yang tau teknisnya. Dibikin dulu perhitungannya, berapa biayanya baru kita carikan solusi,”jelas Samsun.(Fran)