SAMARINDA – Di tengah proses rekapitulasi suara hasil pemilihan oleh KPU Kaltim, Minggu (8/7) di salah satu hotel termana, Jalan Pangeran Diponegoro nomor 17, Samarinda. Para undangan yang hadir terkejut dengan aksi walk out yang di lakukan Agus Salim politisi asal PDIP, selaku koordinator saksi paslon nomor urut 4.
Pilihan meninggalkan ruangan rekapitulasi tersebut di lakukan oleh Agus Salim, lantaran usulan penundaan waktu rekapitulasi yang di tolak pihak KPU Kaltim. Usul tersebut bagian menghormati proses yang di lakukan oleh Bawaslu Kaltim yang menerima aduan dari paslon jago nya.
“Kami telah menemukan kejanggalan dan kesalahan dari pihak penyelenggara pilkada. Ada sebanyak 1.211 TPS (Tempat Pemungutan Suara) yang bermasalah,” ujar Agus.
Lanjutnya, pleno rekapitulasi yang berjalan itu berkesan buru-buru dan tidak mewadahi proses hak aduan untuk mencari kebenaran dan keadlian. Berdasarkan Peraturan KPU 5/2017, peserta pleno dihadiri para saksi paslon.
Menurut Rudiansyah komisioner KPU Kaltim, acuan pleno rekapitulasi ini benar pada PKPU nomor 5 tahun 2017. Bahkan setiap saksi paslon berkesempatan menyampaikan sanggahan serta koreksi atas rekapitulasi suara setiap Kota/Kabupaten.
Namun jika ada saksi yang ingin meninggalkan ruang rapat menjadi haknya, KPU Kaltim tidak bisa melarang tak ada landasan hukumnya. Justru jika permintaan penundaan rekapitulasi ini diakomodir, maka KPU Kaltim justru melanggar hukum karena keluar dari jadwal yang sudah diatur, 7-9 Juli 2018.
“Semestinya ruang ini digunakan maksimal oleh saksi yang hadir, tapi semua proses dan mekanisme tetap dianggap sah sesuai jadwal,” ungkap Rudi.
Terkait aduan yang dimaksud tim saksi paslon nomor 4, Rudi menegaskan permintaan saksi Paslon empat tak berdasar atau tak ada kekuatan hukum. Karena laporan itu ranahnya Bawaslu dan terus berproses. Jika ada temuan dari pemeriksaan aduan, Bawaslu akan mengeluarkan rekomendasi yang wajib dijalankan KPU Kaltim.
“Jadi tak masalah. Kita tunggu saja hasil pemeriksaan Bawaslu,” tegas Rudi yang terlihat santai tanpa dasi.
Rekapitulasi suara terus berlangsung hingga menghasilkan kesimpulan, hasil suara sah sebesar 1.333.090 suara dan sementara suara tak sah ada 50.110 suara.
Berikut rincian rekapitulasi suara tingkat Kota dan Kabupaten ;
Kutai Kartanegara, Andi Sofyan- Rizal : 58007 suara, Jaang – Ferdi : 59736 suara, Isran – Hadi : 96045 suara, dan Rusmadi – Safaruddin : 57729 suara.
Kubar, Andi Sofyan – Rizal : 3198 suara, Jaang – Ferdi : 25992 suara, Isran – Hadi : 9891 suara, dan Rusmadi – Safaruddin : 24657 suara.
Berau, Andi Sofyan – Rizal : 13060 suara, Jaang – Ferdi : 23476 suara, Isran – Hadi : 23650 suara, dan Rusmadi : Safaruddin : 15738 suara.
Bontang, Andi Sofyan – Rizal : 26882 suara, Jaang – Ferdi : 5864 suara, Isran – Hadi : 19423 suara, dan Rusmadi – Safaruddin : 13097 suara.
Mahulu, Andi Sofyan – Rizal : 404 suara, Jaang – Ferdi : 7434 suara, Isran – Hadi : 2748 suara, dan Rusmadi – Safaruddin : 2917 suara.
Kutim, Andi Sofyan – Rizal : 17254 suara, Jaang – Ferdi : 32464 suara, Isran – Hadi : 30949 suara, dan Rusmadi – Safaruddin : 20296 suara.
Balikpapan, Andi Sofyan – Rizal : 82488 suara, Jaang – Ferdi : 22115 suara, Isran – Hadi : 68647 suara, dan Rusmadi – Safaruddin : 83491 suara.
Paser, Andi Sofyan – Rizal : 20716 suara, Jaang – Ferdi : 24257 suara, Isran – Hadi : 29715 suara, dan Rusmadi – Safaruddin : 17185 suara.
Samarinda, Andi Sofyan – Rizal : 43575 suara, Jaang – Ferdi : 81741 suara, Isran – Hadi : 113372 suara, dan Rusmadi – Safaruddin : 73746 suara.
Penajam Paser Utara, Andi Sofyan – Rizal : 22582 suara, Jaang – Ferdi : 19908 suara, Isran – Hadi : 23271 suara, dan Rusmadi – Safaruddin :15370 suara. Sumber : Pleno Rekapitulasi KPU Kaltim.
Hasil pleno tersebut ditetapkan, Paslon Isran Noor dan Hadi Mulyadi unggul dengan perolehan total suara 417.711 suara. Disusul Paslon Rusmadi dan Safaruddin 324.226 suara. Lanjut Paslon Syaharie Jaang dan Awang Ferdian 302.987 suara dan Paslon Sofyan Hasdam dan Rizal Effendi meraih 288.166 suara. (Fran)
