SAMARINDA- Kepolisian Daerah Kalimantan Timur (Polda Kaltim) berhasil menggagalkan pengiriman 5 kilogram narkotika jenis sabu yang rencananya akan dikirim ke Sulawesi Selatan (Sulsel). Seorang pemuda berinisial KP (21) diamankan dalam operasi yang dilakukan di Jalan Sultan Hasanuddin, Kecamatan Samarinda Seberang, pada Rabu (6/11/2024).
Direktur Reserse Narkoba Polda Kaltim, Kombes Pol Arif Bastari, menjelaskan bahwa sabu tersebut diselundupkan dengan modus unik, yakni disembunyikan dalam bungkus minuman bermerek Milo.
“Dari hasil penggeledahan, kami menemukan satu kresek hitam berisi lima bungkus Milo yang di dalamnya ternyata berisi sabu seberat total 5 kilogram,” ungkapnya dalam konferensi pers, Kamis (14/11/2024).
Pelaku KP, yang diketahui berperan sebagai kurir, mengaku baru pertama kali menjalankan aksi ini. Ia mengungkapkan bahwa dirinya tergiur menjadi kurir karena dijanjikan upah sebesar Rp 4 juta untuk sekali pengiriman. Barang haram tersebut diperoleh dari jaringan internasional yang mengedarkan narkoba dari Malaysia melalui jalur Kalimantan Utara.
Menurut Kombes Pol Arif Bastari, KP beroperasi sesuai instruksi dari seorang pelaku lain berinisial DN, yang saat ini masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO).
“Pelaku mendapat arahan untuk mengambil barang di lokasi tertentu dengan sistem jejak. Barang tersebut kemudian rencananya akan dikirimkan ke Sulawesi Selatan,” jelas Arif.
Wakapolda Kaltim, Brigjen Pol M. Sabilul Alif, menegaskan bahwa pengungkapan ini merupakan bagian dari akselerasi program prioritas Presiden RI Prabowo Subianto, Asta Cita, yang salah satunya adalah pemberantasan penyalahgunaan narkoba.
“Kami bekerja sama dengan BNN dan pemerintahan daerah untuk menciptakan lingkungan yang bersih dari narkoba, terutama di wilayah yang rawan,” ujar Sabilul Alif.
Barang bukti sabu dan pelaku kini diamankan di Mako Polda Kaltim untuk penyelidikan lebih lanjut. Polda Kaltim juga terus melakukan pengembangan untuk membongkar jaringan narkoba yang lebih luas.
“Kami tidak akan berhenti sampai di sini. Langkah strategis terus diambil untuk memastikan peredaran narkoba di wilayah Kaltim dapat ditekan semaksimal mungkin,” pungkas Sabilul.
(*)