Dua Kabupaten Provinsi Kalimantan Timur, Di Tetapkan Jokowi Sebagai Lokasi Calon Ibu Kota Negara

JAKARTA – Setelah ditetapkannya Kalimantan Timur sebagai Lokasi ibu kota baru pengganti Jakarta oleh presiden Jokowi pada hari senin (26/8), muncul dua nama Kabupaten yang direncanakan akan menjadi lokasi ibu kota di kaltim. Kabupaten Panajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara.

Kedua kabupaten ini ditetapkan sebagai lokasi paling tepat untuk Ibu Kota baru, hal ini didasari Hasil kajian yang dilakukan Pemerintah sejak 3 tahun terakhir. sebagaimana disampaikan Presiden Jokowi saat konferensi pers di Istana Neagara senin (26/8) kemarin.

dprdsmd ads

“Kajian pemindahan ibu kota baru sudah dilakukan sejak 3 tahun terakhir. Hasil kajian menyimpulkan bahwa calon ibu kota baru, sebagian di Penajam Paser Utara di kabupaten Kutai Kertanegara, Kalimantan Timur,,” Jelasnya didepan awak media.

Ia juga menjelaskan bahwa pemindahan ibu kota akan dilakukan secara bertahap dan ditargetkan akan dimulai pada tahun 2024.  Presiden Jokowi juga mengungkapkan, bahwa beban Jakarta saat ini sudah terlalu berat sebagai untuk diduduki pusat pemerintahan Negara RI, serta pusat bisnis, pusat perdagangan, pusat keuangan, dan pusat jasa.

“Beban ini semakin berat kalau ibu kota pindah ke Pulau Jawa,” jelasnya.

  • Anggaran Pemindahan Ibu Kota

Selain mengumumkan penetapan lokasi yang akan menjadi Ibu Kota Negara, Presiden Jokowi juga menjelaskan bahwa kebutuhan Anggaran yang akan di keluarkan diperkirakan mencapai 466 triliun Rupiah, yang mana dalam realisasinya 19,2% dari kebtuhan anggaran tersebut akan didanai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) melalui pengelolaan aset. 

Sementara untuk sisanya Presiden Jokowi menerangkan bahwa pemerintah akan menggunakan skema Kerja Sama dengan Badan Usaha (KPBU) juga pihak swasta. Sebagaimana diketahui dalam Pidato Kenegaraan pada 16 Agustus lalu Presiden Jokowi telah meminta izin kepada para anggota DPR serta seluruh masyarakat indonesia untuk memindahkan ibu kota Negara. Ia berharap pemindahan ibu kota akan mendorong pertumbuhan ekonomi baru, sekaligus memacu pemerataan dan keadilan ekonomi di luar Jawa. Presiden juga menjanjikan desain ibu kota dirancang bukan hanya sebagai simbol identitas, melainkan representasi kemajuan bangsa Indonesia. (MH)