Survei INES, Rusman Ali Paling Populer di Pilkada Kubu Raya

JAKARTA. Lembaga survei INES (Indonesia Network Election Survey), menempatkan Rusman Ali dan Muda Mahendrawan di peringkat teratas dalam survei menyambut Pilkada Kab. Kubu Raya.

Dalam survei yang berlangsung sejak tanggal 5 sampai 18 September 2017 itu, keduanya saling kejar-mengejar dalam hal popularitas, akseptabilitas, kapabilitas maupun elektabilitas. 

dprdsmd ads

Dimana tingkat popularitas Rusman Ali 73,2 persen sedangkan Muda Mahendrawan 73,1 persen. Kemudian akseptabilitas, Muda Mahendrawan unggul 69,3 persen dan Rusman Ali 68,2 persen. Sedangkan kapabilitas Rusman Ali 73,2 persen dan Muda Mahendrawan 74,2 persen. Mengejutkan tingkat elektabilitas Rusman Ali 23,8 persen tidak terpaut jauh dengan Muda Mahendrawan 23,6 persen.

Direktur Eksekutif INES, Arifin Nur Cahyono mengatakan bahwa secara umum, Rusman yang petahana bisa dibilang masih unggul. Namun kemenangan itu rawan disalip.

“Rusman Ali bisa berbahaya. Angkanya tidak terpaut jauh. Karena Muda Mahendrawan sudah jalan duluan apalagi didukung dari partai yang mengusungnya,” kata Arifin dalam keterangan yang diterima wartawan, Jumat (29/9/17).

Untuk itu menurut dia, kemenangan Rusman Ali kata Arifin akan sangat ditentukan oleh siapa pasangannya sebagai calon wakil bupati. Sosok calon yang tepat diharapkan bisa mendongkrak lebih jauh suara agar semua lawan tertinggal jauh.

INES juga mensurvei siapa sosok yang pantas sebagai Wakil Bupati. Hasilnya, Wakil Ketua DPRD Kubu Raya, Yuslanik lah yang menempati urutan teratas.

Yuslanik sendiri mengaku terkejut saat mengetahui namanya menempati posisi rating teratas sebagai bakal calon wakil bupati Kubu Raya berdasarkan hasil survei INES. Ia menyatakan munculnya penilaian itu seiring populernya Partai Gerindra tempat dirinya berpolitik sebagai perahu untuk duduk sebagai wakil rakyat di lembaga DPRD Kubu Raya saat ini.

“Selama tujuh tahun ini saya memang sering turun bersama Partai Gerindra untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat yang selama ini tersumbat. Mungkin tanpa saya sadari disitu masyarakat memiliki penilaian tersendiri terhadap saya,” katanya.

Jadi, ia menilai hal itu dikarenakan adanya kepercayaan masyarakat terhadap Partai Gerindra yang berimbas terhadap dirinya.

“Kebetulan saya di Komisi IV DPRD Kubu Raya di bidang pendidikan atau kesehatan. Banyak hal yang disampaikan masyarakat terhadap dua sektor itu yang harus diperjuangkan,” ujarnya.

Terkait mekanisme politik di Partai Gerindra, Yuslanik akui memang dirinya tidak mengikuti proses pendaftaran. Namun beberapa waktu lalu DPP telah memberikan sinyal agar kader Partai Gerindra harus dapat mengambil bagian sebagai calon wakil bupati. Gayung bersambut ternyata DPP mendukung Yuslanik untuk maju sebagai calon wakil bupati.

“Karena saya kader partai, maka harus siap diperintahkan oleh partai meskipun dengan konsekuensi politik saya sebagai anggota DPRD Kubu Raya yang harus mundur,” tegasnya.

Berdasarkan hasil survei INES, tingkat popularitas Yuslanik mencapai 54,3 persen. Tingkat akseptabilitasnya 64,3 persen, tingkat kapabilitas 66,3 persen dan tingkat elektabilitas 22,3 persen.

Survei ini dilakukan dengan wawancara tatap muka di lapangan terhadap 939 responden. Survei menggunakan metode multistage random sampling dengan margin error kurang lebih 3,2 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. (*)