SAMARINDA – Tim patroli cyber anti prostutisu online Polsek Samarinda Kota mengamankan 15 pelaku prostitusi online. Diantaranya 2 mucikari, 6 penjaga dan 7 pelaku prostitusi online yang amankan di dua lokasi yang berbeda.
Kapolsek Samarinda Kota, AKP Creato Sonitehe Gulo mengatakan penangkapan itu hasil dari penelusuran malam minggu kemarin.
“Dari hasil penelesuran kita pada malam minggu kemarin kita menemukan 15 terduga pelaku yang terdiri dari 7 wanita dan 8 laki-laki,”ucapnya pada Senin, (15/11/21).
Lebih lanjut ia menambahkan bahwa pada saat melakukan patroli memantau aplikasi-aplikasi yang digunakan dalam open BO (komunikasi kode dalam dunia prostitusi). Ditemukan ada aktifitas mencurigakan, dimana terdapat negosiasi kepada pelaku prostitusi online. Kemudian dari tim patroli langsung mendatangin hotel.
“Kita menemukan beberapa terduga pelaku prostisusi online didua hotel di Samarinda, jadi di belakang saya 15 orang, disini ada yang beberapa peran sebagai mucikari, ada yang berperan sebagai pelaku prustitusi ada juga yang berperan sebagai penjaga,”katanya
Gulo menjelaskan bahwa ada dua orang yang berfungsi sebagai mucikari yakni inisial MA (18 Tahun) dan MAW (25 Tahun) yang menawarkan para korban kepada tamu dengan tarif yang bervariasi.
“Ada dua yang berfungsi sebagai mucikari, jadi mereka lah yang menawarkan para korban kepada tamu dengan harga yang bervariasi mulai dari Rp.300.000 sampai dengan Rp.500.000,”ujarnya
Untuk diketahui bahwa kedua mucikari akan dikenakan pasal yang berbeda sesuai dengan perbuatannya.
“Sesuai dengan perbuatannya akan dikenakan pasal yang berbeda, yang pertama tindak pidana perdagangan orang (TPPO) sesuai dengan yang diatur pasal 2 ayat 2 nomor 21 tahun 2007 kemudian kita juga menerapkan kali ini pasal 27 ayat 1 jou 52 ayat 1 undang-undang ITE nomor 11 tahun 2008 dimana setiap orang dengan sengaja dna tanpa hak mendistribusikan atau menstranmisikan dan atau membuat dapat diaksesnya informasi elektronik atau memiliki muatan kesusilaan,”bebernya
Gulo sapaannya mengatakan bahwa aplikasi yang masih di gunakan oleh pelaku prostitusi online yakni aplikasi michat.
“Yang digunakan aplikasi michat yang menjadi tren tertinggi untuk open BO ini,”pungkasnya. (Dod)