Potensi Pariwisata Kutim Semua Atas Bentukan Karst. Dirusak, Kutim Tidak Punya Apa Apa Lagi.

KUTIM – Kepala Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Kutai Timur mengatakan, dalam dua tahun terakhir Kutim telah rutin melakukan promosi serta melakuka pengembangan di sektor pariwisata.

“Salah satu progres kita adalah meloloskan Goa mengkuris sebagai pesona Indonesia,” Kata Rustam Efendi saat dikonfirmasi telpon celuler Pada, Senin (01/04/19) waktu siang

dprdsmd ads

Goa karst Mengkuris ini terdapat lukisan cadas berusia sekitar 50 ribu tahun yang terletak di kawasan Karst Sangkulirang-Mangkalihat.

Potensi pariwisata lain ada Goa sigegeh yang berada digunung sekerat, Air terjun tangga bidadari, Air terjun Batu lapis, Air terjun batu putih, dan banyak lagi yang masuk dalam potensi wisata.

“Bergeser sedikit ada Goa Tewet dan Goa gergaji salah satu keunikannya memiliki cap tangan manusia purba,” ucapnya

Lebih lanjut Ia menyebutkan, bahwa promosi potensi pariwisata tersebut disambut baik oleh masyarakat, hasilnya, saat ini sudah ada kunjungan wisatawan mancanegara, sekitar 50 orang tiap hari. Terlebih pada Goa mengkuris, yang masuk kawasan hutan nasional dan juga berdekatan dengan karst, menjadi tempat yang paling banyak di datangi para wisatawan.

“Nah di kawasan tersebut adalah tempatnya orang utan yang asli. Dan itu satu satunya di dunia, karena disana bukan orang utan konservatif tapi asli,” sebut Rustam

Munculnya Pabrik Semen

Pemerintah Provinsi Kaltim telah melakukan kerjasama dengan investor asal Tiongkok, Hongshi Holdings perusahaan semen asal Cina ingin menanamkan investasi sekitar US$1 miliar sampai US$2,1 miliar untuk pembangunan pabrik semen di Kutai Timur, Kalimantan Timur.

Rencana pabrik ini akan dibangun didesa Sekerat pada kawasan yang masuk pada bentangan Karst Sangkulirang-Mangkalihat.

Lanjut Efendi menjelaskan, hampir keseluruhan Kawasan potensi wisata Kutai timur berada tidak jauh dari lokasi pembangunan pabrik semen. Menurutnya, Kutim sebagian besar memiliki potensi pariwisata yang dibentuk oleh karst.

“Kalau daerah lain bicara pantai sementara kutim memiliki pariwisata alamnya semua adalah bentukan karst ” kata Rustam Efendi.

Ia juga mengatakan, Karst merupakan benteng terakhir setelah era industri kayu habis, era minyak berlalu dan juga era batu bara yang sudah menipis.

“Kalau Karts ikut lagi dirusak, maka Kutim tidak punya apa apa lagi,” sebutnya

Selain itu Efendi menyebutkan, bahwa jika karst dirusak, maka Kutim Juga akan kehilangan air bersih. “jika ada pabrik semen dikutai timur maka kami akan kehilangan air bersih, Seperti pulau miang, karena pulau ini mengandalkan air bawah tanah yg terkoneksi dengan kawasan karst”

Munculnya pabrik semen juga memungkinkan akan mematikan usaha usaha penduduk setempat, seperti sarang burung walet.

Sarang Burung Walet merupakan penghasil utama dan salah satu penyumbang ekonomi terbesar. Mengingat potensi sarang burung walet alam tersebut cukup memiliki nilai ekonomis yang tinggi.

Dalih Tenaga Kerja Lokal

Sebelumnya Gubernur Katim Isran Noor menyebutkan, munculnya pabrik semen akan menampung ribuan tenaga kerja lokal. Hal itu, seakan berbanding terbalik dengan kondisi dilapangan.

Efendi Mengatakan, masyarakat lokal yang ada disekitar bentangan Karst berjumlah sekitar seribu lebih, mayoritas diantaranya sudah bekerja pada 3 perusahaan tambang yang sudah beroperasi jauh hari.

“Kan disana ada 3 perusahaan tambang , dan warga lokal hanya berkisar seribu lebih . Mereka sdah kerja semua, bahkan yang sudah Tua tua, Jadi kalau alasan mau kerjakan seribu tenaga kerja lokal. Siapa lagi yang mau kerja,” kata Efendi

“iya kita mau kaya apalagi, LSM Lokal juga senang aja, mungkin (Kelompok Sadar Wisata) Pokdarwisnya sudah ambil bagian dalam proyek itu, saat ini juga orang Cina yang gak bisa bahasa Indonesia sudah stay disekitar lokasi juga untuk target pembangunannya,” tutupnya (Fran)