Samarinda, Beri.id – Ketua Komisi IV DPRD Kota Samarinda, Sri Puji Astuti, mengangkat fenomena menarik terkait kesulitan beberapa keluarga dalam memenuhi kebutuhan pendidikan anak-anak mereka.
Ironisnya, kesulitan ini bukan selalu akibat keterbatasan finansial, melainkan prioritas pengeluaran yang kurang tepat.
Puji mencontohkan kasus seorang ayah yang mampu membeli dua bungkus rokok dalam sehari, namun tidak mampu membeli buku untuk anaknya.
“Jika dihitung, pengeluaran untuk rokok dalam sebulan bisa mencapai jumlah yang cukup besar, yang seharusnya dapat digunakan untuk membeli kebutuhan pendidikan anak-anak,” jelas Puji.
Puji juga mengkritisi penyaluran beasiswa yang tidak selalu tepat sasaran. Menurutnya, beasiswa seharusnya diprioritaskan untuk mereka yang berprestasi dalam bidang akademik.
“Namun, pemberian beasiswa tidak semestinya untuk membeli barang-barang mewah seperti ponsel atau kendaraan bermotor. Tujuan beasiswa adalah untuk membantu pendidikan mereka,” tegasnya.
Puji menekankan pentingnya peran orang tua dalam pendidikan anak-anak. Orang tua harus memiliki perubahan sikap dan prioritas pengeluaran untuk lebih memperhatikan pendidikan anak-anak.
Selain itu, tanggung jawab orang tua dalam mendidik anak-anak mereka secara moral dan intelektual juga tidak boleh diabaikan.
(ADV/DPRD Samarinda)