Progres Rusunawa Loktuan Sudah 53 Persen, Komisi III Bingung Bangunan Lantai 5 Tanpa Lift

BONTANG – PT Nindya Karya selaku kontraktor Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Kelurahan Lok Tuan yakin akan rampung November 2017. Bahkan pihak kontraktor tersebut mengklaim proses pengerjaan proyek yang menelan anggaran APBN senilai 17 miliar tersebut telah mencapai 53 persen.

“Progres pengerjaan sudah mencapai 53 persen. Dengan lima lantai dan tipe 36, dengan 70 kamar,” kata Rudi, Manajer Lapangan PT Nindya Karya saat menerima kunjungan Sidak Komisi III DPRD Bontang, Senin (4/9/17).

Seperti diketahui, pengerjaan Rusunawa ke tiga di Kota Taman ini di target 240 hari harus sudah rampung. Namun dalam sidak yang dilakukan Komisi III tersebut, para legislator mengaku kaget dalam rancangannya ternyata bangunan 5 lantai tersebut tidak dilengkapi dengan fasilitas lift.

Ketua Komisi III Rustam mengaku kaget mengetahui bahwa beberapa fasilitas bangunan tidak masuk dalam kontrak kerja yang dipegang oleh kontraktor pemenang tender.

Menurutnya hal tersebut mesti ditanyakan ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). “Seingat saya, Rusun yang dibangun di 2017 ke atas, semua lengkap dengan furniture termasuk lift. Dan itu hasil konsultasi kami dalam kunjungan ke kementerian baru-baru ini,”sebutnya.

Untuk itu ia meminta dinas terkait dalam hal ini Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan, untuk segera memastikan hal itu jangan sampai ada yang luput meskipun proyek Nasional tapi tetap fungsi pengawasan DPRD dan Pemkot mesti berjalan.

“Bisa dibayangkan, lantai lima hanya dengan tangga manual. Kami takut nanti malah sepi peminat,” bebernya.

Menanggapi hal itu, Edi Ronting, Kabid Perumahan dan Kawasan Permukiman Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan (PKPP) Bontang menyebut bahwa kontraktor pelaksana sudah bekerja sesuai dengan kontrak yang ada.

“Kemungkinan terpisah itu pak, sebab kontrak mereka memang hanya pengerjaan fisik tanpa lift dan furnitur. Ini perencanaan lama jadi kontraknya memang tanpa lift, tapi nanti kita coba komunikasikan lebih lanjut terkait hal itu,” terangnya.

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD yang juga ikut dalam Sidak tersebut meminta agar segera ditanggulangi aliran air dari proyek tersebut.

“Kasian rumah warga yang di bawah proyek pembangunan, sayang proyek pusat ini tidak dianggarkan pembangunan turap padahal posisinya tinggi. Harus segera dianggarkan dari APBD, kasian warga sekitar kalau begini,” tegasnya. (and)

kpukukarads