SAMARINDA – Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) miliki segudang potensi sektor pertanian. Selain Sumber Daya Manusia juga memiliki wilayah yang sangat luas, yakni 2.726.310 hektar.
Tidak heran jika sejumlah perusahaan melirik Kukar untuk pengembangan sektor tersebut. Selasa 17 Agustus 2021, sebanyak enam korporasi tandatangani Kesepakatan Kerja sama antara Pemkab Kukar dan Semua stakeholder pemangku kepentingan tentang kerjasama budidaya dan pembelian Jagung Pipil.
Setiap pihak punya tugas masing-masing. Mulai aspek permodalan, agro-input (distribusi pupuk, pestisida, benih, dan lainnya) hingga pemasaran & logistic agro Output mereka siapkan.
Olehnya dalam kerjasama bertajuk agrosolution – Indoditas (AGRODITAS) itu diyakini bakal jadi solusi dalam pengembangan sektor Pertanian.
Direktur PT Indoditas Duta Raya Muhammad Umry Hasfirdauzy yang akrab disapa Firly, salah satu perusahaan yang turut andil dalam kerjasama ini mengatakan, Petani dalam program tersebut akan disiapkan pendamping.
Nantinya ada ambasador atau Duta yang membantu PPL (Penyuluh Pertanian Lapangan), bertugas memberikan pendampingan pada petani agar mereka paham bagaimana cara budidaya yang baik.
“Program ini akan memberikan kemandirian dan kesejahteraan yang kongkrit pada masyarakat khususnya Petani,”ungkapnya.
Firly menjelaskan, komitmen Pemkab Kukar menstimulus 7600 hektare lahan, secara simultan dimulai dari 760 Hektar di Tahun ini. Bila itu tercapai, diproyeksikan dengan angka enam ton per hektar dengan pembelian harga rata-rata Rp4500. Ditaksir perputaran uang dari sektor ini akan mencapai lebih dari 1,5 Trilyun pada 3 tahun kedepan, hanya dengan pemberian stimulus petani sebesar 6,6 juta perhektarnya,
Atas potensi itu, pihaknya tidak ingin gegabah. Mitigasi segala resiko dilakukan. Bahkan survey investigasi lapangan telah dilakukan sebelum penandatanganan MoU.
“Sejak dua bulan lalu kami sudah investigasi, kami datang langsung menuju titik-titik petani, dilokasi masing masing. Kita datang ke desa, berapa luas lahan kita pastikan, apa ancaman lahan. Nanti kita cek semua, kita uji tanahnya, supaya kita bisa menentukan pupuk yang sesuai, dosis yang sesuai,”imbuhnya.
Kemudian setelah itu baru disiapkan bibit unggulnya, ada silabus tanamnya. Kata dia progam ini disiapkan secara komprehensif. Termasuk menyiapkan aplikasi yang dapat dilihat oleh stakeholder bagaimana aktualisasinya.
“Program ini terintegrasi, secara komprehensif kita mitigasi resikonya. Semua resiko kita antisipasi, insya Allah semua masalah teratasi sehingga dapat mengelontorkan hasil kongkrit pada masyarakat,”paparnya.
Menurut Firly jika petani bisa berjalan sesuai SOP (Standar Operasional Prosedur), jika biasanya hanya mencapai 4-5 ton per hektar setiap panen. Maka bisa dipastikan dengan program tersebut bisa mencapai lebih daripada 6 ton per hektar.
“Sebenarnya Bibit yg kita pilih berdasarkan SK Pelepasan Varietas Bibit Unggul Kementan bisa mencapai hingga 12 sampai 15 ton, kalau proses plantationnya baik dan benar kemudian petani bisa berkerja sesuai SOP didukung dengan keadaan alam kita yang diberkahi, Maka hal itu Insyaallah akan terjadi,”tandasnya.
Secara terpisah Bupati Kukar Edy Damansyah menyambut baik program ini, didalamnya disepakati ada dua program, yakni budidaya dan pembeliannya dengan target 7600 hektar selama tiga tahun.
“Yang menjadi lokus pertama ini Tenggarong Seberang, Sebulu, dan muara Kaman. Kita targetkan dalam jangka waktu tiga tahun minimal 7600 hektar tersebar di seluruh lahan Kukar. Semua sudah siap, demplot kita buat untuk pengembangan jagung hibrida ini,”paparnya.
Seperti diketahui, sebelumnya pemerintah Kukar melakukan penandatanganan Kesepakatan Kerjasama bersama enam perusahaan dalam pengembangan sektor pertanian. Langkah awal dimulai dari budidaya dan pembelian Jagung Pipil.
Enam perusahaan tersebut diantaranya PT. Indoditas Duta Raya, PT Restu Agropro Jayamas, PT Pupuk Kaltim, PT Petrokimia Kayaku, PT Asuransi Central Asia dan PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. (Fran)