Rampung Tahap Dua Oktober 2025, Benarkah Pasar Pagi Samarinda Tampung 2000 Pedagang?

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Samarinda, Desy Damayanti. (Foto: Lisa/ beri.id)

BERI.ID – Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Samarinda, Desy Damayanti menyatakan bahwa revitalisasi Pasar Pagi Samarinda ditarget rampung pada Oktober 2025 dan akan mencapai penyelesaian tahap dua, meliputi instalasi kelistrikan, fasilitas kios, dan sentuhan arsitektural interior.

Ia menyebut bahwa proses konstruksi berjalan sesuai skema multi-years dan akan diserahterimakan ke Dinas Perdagangan setelah kontrak pekerjaan rampung.

“Struktur utama sudah selesai tahun lalu. Saat ini tinggal pekerjaan arsitektural dan sistem kelistrikan. Oktober nanti targetnya selesai dan kami serahkan ke Disdag untuk pengelolaan,” ujar Desy, Senin (7/7/2025).

Penjelasan tersebut memberi kepastian pada satu sisi, yakni fisik bangunan, namun tidak ada penjelasan teknis soal penempatan pedagang yang selama ini terdampak revitalisasi.

Serah terima antarinstansi justru menjadi titik jeda tanpa skema transisi yang terbuka bagi publik.

Desy menekankan bahwa tanggung jawab Dinas PUPR sebatas pada penyediaan infrastruktur. Ketika ditanya soal pengaturan kios atau kesiapan teknis bagi pedagang kembali beraktivitas, ia menyebut hal tersebut bukan ranah PUPR.

“Yang kami siapkan hanya sesuai dengan kebutuhan teknis yang diminta Disdag. Penempatan dan pengelolaan pasar sepenuhnya wewenang mereka,” lanjut Desy.

Di sisi lain, dalam kesempatan berbeda, Plt Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Disdag Samarinda, Ekha Agustina, mengungkapkan bahwa dari pendataan yang dilakukan, jumlah pedagang ialah sekitar 2.000.

Data ini dihimpun secara keseluruhan dari pedagang yang berjualan di tangga-tangga pasar, jalan sempit, hingga bahu jalan, dimana satu petak bisa melebar jadi dua atau tiga.

“Itu baru sisi kiri, belum sisi kanan. Kalikan saja dengan jumlah tangga dan lorong yang ada, pasti membengkak,” tandasnya. (lis)