SAMARINDA – Pelaksanaan Sholat Idul Adha 1443 H di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas II A Samarinda berlangsung khidmat. Digelar secara berjamaah antara petugas dan ratusan warga binaan.
Kepala Rutan Kelas IIA Samarinda, Alanta Imanuel Ketaren menyebutkan sekitar 700 orang warga binaan Rumah Tahanan beragama Islam mengikuti Salat Iduladha di lapangan Rutan, dari total keseluruhan 1.239 orang warga binaan.
Usai melaksanakan solat Idul Adha, kegiatan dilanjutkan dengan penyembelihan hewan kurban.
Rutan Kelas II A Samarinda menerima distribusi hewan qurban sebanyak 23 ekor sapi dan 4 ekor kambing.
Puluhan ekor Sapi dan kambing itu bantuan dari beberapa pihak, seperti PKT (Pupuk Kaltim), Pemkot Bontang, Pemkot Samarinda, Pemprov Kaltim, Lembaga legislatif hingga sumbangan dari warga binaan.
“Dari 23 ekor sapi qurban, 10 di antaranya merupakan pemberian dari warga binaan di dalam, dan selebihnya dari luar,”beber Alanta dikonfirmasi dilokasi pada Minggu 10 Juli 2022.
Tidak semua hewan qurban itu dipotong di Rutan. Sebagian diberikan kepada masyarakat sekitar.
“Tiap tahun pasti kita lakukan seperti ini, tahun lalu kita berikan bantuan pada masyarakat sekitar berupa bungkusan daging sapi,”ungkapnya.
“Tapi tahun ini kita kasihkan 1 ekor utuh, mereka sembelih secara mandiri. Jadi mereka juga bisa merasakan khidmat nya dan seremonial dari prosesi pelaksanaan qurban,”sambungnya lagi.
Selain di masyarakat sekitar, hewan qurban juga disalurkan pada unit pelaksana teknis lainnya yang membutuhkan hewan kurban. Diantaranya Lapas Perempuan dan Lapas Anak di Tenggarong, Balai Pemasyarakatan Samarinda, Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara, serta Kanwil Kementerian Hukum dan HAM Kalimantan Timur.
Alanta bersyukur setiap tahunnya mereka bisa menyalurkan hewan kurban. Selama tiga kali lebaran Idul Adha, masa kepemimpinannya, jumlah hewan qurban di Lapas tiap tahunnya terus meningkat.
“Tahun pertama kerja disini, qurban sapinya cuman 14 ekor dan tahun ke dua ada 18 ekor, sekarang Alhamdulillah 23 ekor,”terangnya.
Setelah shalat, sebagian hewan qurban itu langsung diantar ke masyarakat sekitar, hingga unit pelaksana teknis lainnya.
“kita pastikan semua hewan qurban ini terhindar dari PMK (penyakit mulut dan kuku) hewan ternak,”pungkasnya.
(Fran)