Refleksi Hari Pahlawan 2022, Karya Adalah Senjata

Rahmat Dermawan, S.Sos., MM

Samarinda – Indonesia, 77 tahun lalu baru saja merdeka, deru nafas perjuangan laju terasa. Peristiwa Surabaya mengobarkan semangat juang para pemuda, dulu angkat senjata, kini berjuang dengan karya.

Berkibarnya bendera Belanda di Hotel Yamato, Surabaya pasca Proklamasi Kemerdekaan Indonesia membuat puluhan ribu pemuda Surabaya naik pitam. Meletuslah peristiwa 10 November 1945, 20 ribu rakyat Surabaya gugur, jadilah tiap tahunnya kita peringati sebagai hari Pahlawan.

Keberanian, semangat pantang menyerah, serta pengorbanan tanpa pamrih dari para pahlawan inilah yang harus kita refleksikan kepada generasi muda hari ini.

Jangan lagi ada ceceran darah pengorbanan atau bertempur di medan perang, generasi saat ini harus mampu menunjukkan bukti nyata perjuangannya lewat karya. Wujud karya sebagai warga negara tentu banyak macamnya, kita perlu kontribusi nyata ke bangsa dan negara.

Kita tidak harus hebat untuk memulai, tapi kita harus memulai untuk menjadi hebat, sebuah kalimat yang terpatri di pikiran saya selama ini. Jika dipikir-pikir, ini juga yang harus dimiliki seluruh pemuda.

Tak besar negara ini jika kita hanya berpangku tangan. Sumber Daya Alam (SDA) yang kita agungkan itu tak akan abadi, meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) itu jadi solusi.

Kita butuh lebih banyak lagi orang-orang yang mengambil tindakan, action, tanpa tedeng aling-aling, ambil peran. Berkontribusi untuk Indonesia, mulailah mengumpulkan potensi dalam dirimu, kembangkan, jadilah bermanfaat.

Negara ini perlu pahlawan-pahlawan baru. Sosok yang berdedikasi dan berprestasi di bidangnya, semakin banyak prestasi ditoreh semakin maju negeri ini.

Pemuda Indonesia harus memiliki karakter lokal yang luhur, percaya diri dan peka terhadap permasalahan sosial. Dengan itu ia mampu terlibat dalam usaha-usaha kesejahteraan sosial, ini esensi perjuangan di masa kini.

Bukan merebut kemerdekaan, generasi hari ini bertugas mempertahankan eksistensi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Persatuan dan kesatuan yang dijaga selama ini membuktikan kita bisa menyatukan ribuan suku bangsa dalam satu wadah yang disebut NKRI.

Sekarang, tanyakan kembali ke diri masing-masing, apa yang sudah kamu buat untuk bangsa ini? Karya apa yang telah aku buat? Prestasi apa yang bisa aku banggakan untuk lingkungan sekitar?

Menjadi seorang yang menginsipirasi bukan hal mustahil. Tiap orang bisa menjadi influencer, menyebarkan hal positif, bisa menjadi teladan bagi siapapun, jaman digital memudahkan kita untuk dikenal, untuk menjadi pahlawan di lingkungan kita, bahkan berdampak besar.

Jadilah pahlawan melalui unggahan-unggahan yang kontributif, dengan mudah kita temukan di media sosial, para influencer dengan bidangnya masing-masing, ada edukasi kesehatan, parenting, kesehatan mental, pendidikan, dan lainnya. Bukan konten gaya-gayaan mengumbar kekayaan.

Banyak generasi muda sudah aware dengan konten positif mengedukasi, ini bentuk nyata sebuah karya. Kita butuh banyak pemuda yang seperti ini. Berkarya, kreatif, mampu mengubah seseorang menjadi lebih baik.

Sudah siap berubah menjadi lebih baik? Persiapkan diri, apalagi menyambut Ibu Kota Negara (IKN), siapa lagi yang membangun negara ini, kalau bukan kita.

Selamat Hari Pahlawan

(Penulis: Rahmat Dermawan, S.Sos., MM saat ini bekerja sebagai Tenaga Ahli Pimpinan DPRD Kaltim)

kpukukarads