Samarinda – Uang Kuliah Tunggal (UKT) merupakan sistem pembiayaan belajar mengajar tingkat universitas negeri dengan pola subsidi, dimana penyesuaian besaran nya di sesuaikan dengan kondisi ekonomi keluarga mahasiswa. Namun dalam perjalanan penerapan validasi, sering kali terjadi kesalahan. Dimana mahasiswa yang ekonomi keluarga nya tidak mampu tapi dikenakan golongan UKT yang tinggi. Hal ini juga banyak terjadi di Universitas Mulawarman.
Kemarin (25/7/17) Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Mulawarman dan beberapa mahasiswa fakultas unmul melakukan demontrasi di depan kantor rektorat pukul 09.00 wita.
Beserta mahasiswa angkatan 2013 semua fakultas, mereka menuntut pemberlakuan UKT secara full hingga akhir masa studi. Dalam pedoman perhitungan yang di edarkan Dirjen Dikti tahun 2013, disebutkan perhitungan nominal Biaya Kuliah Tunggal (BKT) berdasarkan kebutuhan prodi, kemudian dibagi 8 semester (Sarjana Muda) dan 6 semester (Diploma).
Maka menurut mereka beban biaya pendidikan telah tunai terbayarkan di semester yang dikalkulasikan dalam penghitungan BKT. Maka tidak perlu melanjutkan pembiayaan di atas semester tersebut” ujar Norman perwakilan BEM Unmul.
UKT sendiri berkontribusi terhadap biaya operasional sebesar 24 % dari 96 miliar kebutuhan Universitas.
Rektor Universitas Mulawarman mengatakan “kami akan melakukan keringanan pembayaran untuk seluruh angkatan bukan hanya 2013 ketika memang ada bukti yang diberikan bahwa perekonomiannya tidak sesuai dengan UKT yang dia bayar.”Ujar Masjaya
“Bahkan kalau ada yang berhenti kuliah karena tidak mampu untuk bayar UKT,maka akan digratiskan dengan melalui verifikasi.” tambah nya.
Pihak mahasiswa akan melakukan kajian lebih lanjut terkait tuntutan mereka yang belum di penuhi pihak kampus. “Tim khusus UKT 2013 yang bersama BEM KM Unmul akan terus melakukan kajian dan dukungan untuk menolak pemberlakuan UKT secara full”. Tutup Norman. (Lia)
Aksi Mahasiswa Unmul didepan Gedung Rektorat Unmul (25/07)