Rencana Pemindahan Ibukota Negara Di Kaltim Dalam Catatan Sarkowi

Beri.id, SAMARINDA – Ucapan selamat kepada Kaltim hingga terimakasih kepada Bapak Joko Widodo, beberapa kali mencuat pada sidang paripurna Ke-34 digedung utama Komplek DPRD Kaltim, Jalan Teuku Umar Samarinda, Jumat (30/08/19) waktu sore.

Ucapan itu tidak lain atas keputusan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo yang memutuskan bahwa Kaltim sebagai lokasi Ibukota Negara yang baru.

Muhammad Samsun, Wakil Ketua DPRD Kaltim yang memimpin paripurna pada sidang kala itu, mengawali kalimatnya mengucapkan selamat kepada Kaltim yang terpilih sebagai lokasi Ibukota Negara.

Senada dengan Wakil Gubernur Kaltim, Hadi Mulyadi. Ucapan selamat itu pula menjadi kalimat pembuka sebelum membacakan pandangan umumnya dalam sidang.

Tidak mau ketinggalan Sarkowi V. Zahri juga menyinggung hal yang sama.

“Karena diawal menyinggung soal ibukota maka sebagai pembuka saya juga mengucapkan selamat buat Kaltim dan terimakasih kepada Bapak Jokowi yang telah memilih Kaltim sebagai Ibukota Negara yang baru,” Ucapnya disambut para riuh tepuk tangan dalam sidang paripurna.

Sarkowi adalah anggota komisi III DPRD Provinsi Kaltim periode 2014-2019. Kali ini dirinya dalam kesempatan membacakan laporan akhir kerja pansus Raperda “Rencana perlindungan pengelolaan lingkungan hidup”.

Sebelum membacakan laporan, politisi partai Golkar ini menceritakan bahwa soal pemindahan ibukota perna Ia cetuskan pada 13 Agustus 2010. “Bisa kalian cek jejak digitalnya pada di Kaltim post,” ucapnya disambut riuh tepuk tangan.

Tulisan itu dibuat berangkat dari sebuah kegelisahan, disebutnya bahwa Kaltim sebagai penyumbang terbesar, kontribusi ke nasional tetapi tidak diberlakukan secara adil.

“Sehingga pada saat ada presentasi tentang “visi 2000”, waktu itu Pak SBY menyebut lokasi di Jawa Barat (IKN), lalu saya menyampaikan kenapa bukan di Kaltim sebagai Ibukota. karena waktu itu respon tentang Kaltim itu kurang, maka saya tulislah  keresahan saya di Kaltim post judulnya “DKI Samboja”, Tuturnya

Presiden Jokowi telah menyebutkan bahwa lokasinya Ibukota Negara yang baru itu di sebagian wilayahnya ada di Kutai Kartanegara (KUKAR) dan sebagian lainya di Penajam Pasir Utara (PPU).

“Alhamdulillah ternyata lokasinya juga di Samboja, sesuai tulisan saya,” cetusnya sambil melempar senyum.

Ketika kedepan betul menjadi ibukota kata Sarkowi, maka yang perlu diperhatikan adalah soal lingkungan. Sebagai ketua Pansus Raperda “Rencana perlindungan pengelolaan lingkungan hidup”. Dirinya meminta agar segera disahkan.

“Diakhir periode ini juga saya cukup berterima kasih karena Raperda yang bacakan ini juga Bersingunan sekali soal lingkungan hidup, dan pas dengan rencana pemindahan ibukota,” bebernya.

Setelah kemudian dirinya melanjutkan membacakan laporan akhir kerja Pansus. Lalu pengesahan atas kesepakatan antara DPRD dan Pemprov Kaltim. (Jifran)

kpukukarads