SAMARINDA – Setelah menunggu Sekian lama mengenai Pembelajaran Tatap Muka akhirnya dibuka, Senin (20/09/21).
Wakil Walikota, Rusmadi bersama wakil ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudin Melakukan peninjauan ke sekolah SMPN 1 Samarinda.
Dalam Kunjungan tersebut, mereka sempat berdialog terhadap siswa pada beberapa kelas, yang juga di sambut dengan ceria oleh para siswa-siswi yang kelihatannya cukup lama tidak memasuki ruangan kelas semenjak pandemi covid-19.
Rusmadi Menjelaksan bahwa untuk program sekolah Tangguh Tahap kedua sebanyak 40 sekolah ditambah dengan sekolah tangguh tahap pertama yakni 14 sekolah jadi Total keseluruhan sebanyak 54 sekolah.
“Jadi hari ini kan masuk pada sekolah tangguh tahap kedua, 40 sekolah di tambah sekolah tangguh tahap pertama yang 14 beraarti total hari ini 54,”ucapnya.
Menurutnya Pemerintah Kota Samarinda akan mengupayakan pembukaan sekolah tangguh secara bertahap.
Hal tersebut masih terus dalam pengawasan yang ketat terkait PTM ini yang baru mulai kembali setelah sebelumnya pernah membuka PTM di 14 sekolah, sekolah tangguh yang pertama berjalan lancar tidak ada murid dan guru yang terkonfirmasi covid-19 pada saat sekolah.
“Artinya kita membaca keadaan kita terus melakukan evaluasi,”
Rusmadi mengatakan PTM bisa memunculkan optimisme belajar kepada peserta didik, ini menjadi bagian penting karena selama pembelajaran melalu daring, kebiasaan anak-anak berubah seperti anak yang kalau kuliah daring bisa tidak mandi langsung mengikuti mata pelajaran.
Dengan PTM ini kata dia, di harapkan akan membentuk kembali perilaku yang disiplin dan pola belajar anak yang gembira dengan bertemu teman-temannya di sekolah meski dengan pengawasan yang ketat mengikuti protokol kesehatan yang ketat pula.
“Kita sebetulnya optimis kenapa PTM ini menjadi sebuah semangat yang penting untuk kita mulai,”katanya
Terpisah Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian memberikan apreasiasi terhadap sekolah-sekolah yang sudah menyiapkan sarana dan prasarana pembelajaran tatap muka secara terbatas yang cukup tinggi disambut antusias oleh pihak orang tua begitu pula dengan peserta didik.
“Saya merasa bangga bahwa semangat dari sekolah-sekolah untuk menyiapkan diri melakukan pembelajaran tatap muka,”ujarnya
Lebih Lanjutnya, dia mengatakan bahwa meski masih ada beberapa yang harus dipastikan seperti sanitasi dan air mengalir
Secara terus menerus ada.
“Sanitasi dan air mengalir harus di pastikan ada,”bebernya.
Politis partai golkar ini mengungkapkan bahwa kendala yang pelajaran harus di ulang kembali, ada juga yang terjadi seperti learning Los meski hal tersebut yang menjadi kendala namun ia menilai yang terpenting dari PTM ini meningkatkan daya semangat belajar peserta didik meski pun mereka (siswa) juga harus terpantau kesehatannya.
“Yang penting anak-anak sehat kemudian dia aman dan semangat belajarnya tinggi lagi,”tutupnya.
(Dodi)