SAMARINDA – Ketua Komisi IV DPRD Kaltim Rusman Yakub menyoroti sistim seleksi dan verifikasi beasiswa Kaltim Tuntas yang digulirkan Pemprov Kaltim. Menurutnya ada sistem yang benar dalam proses verifiksi.
Rusman menjelaskan, Pemprov Kaltim menggunakan sistim pendaftaran online terhadap siswa maupun mahasiswa yang berminat mendapat beasiswa Kaltim Tuntas. Ternyata pada sistim verifikasi lolos atau tidaknya menerima beasiswa, Pemprov belum menerapkan sistim yang benar.
Hal tersebut menimbulkan anggapan Pemprov tidak transparan. “Banyak yang komplain kepada kami tentang sistim seleksi dan verifikasi yang dilakukan untuk mendapatkan beasiswa,” kata Rusman Yakub kepada Wartawan di Samarinda, Selasa (25/5/2021).
“Yang jadi masalah, banyak komplain seperti tahun sebelumnya. Misalnya, tiba-tiba dinyatakan lolos verifikasi. Tetapi diakhirnya dinyatakan tidak lolos verifikasi tanpa ada alasan yang konkret dari pengelola beasiswa,” ungkap Rusman.
Masyarakat mengeluh karena tidak mengetahui dari sisi mana dia sehingga tidak lolos verifikasi. Rusman meminta Pemprov melalui Badan Pengelola Beasiswa Kaltim Tuntas (BP-BKT) memperbaiki sistim verifikasi secara online, dengan mengumumkan kriteria apa saja yang menjadi penilaiannya.
“Sehingga kalau pendaftar tidak lulus, orang tersebut mengetahui bahwa nilai mereka tidak sesuai dengan kriteria yang ditetapkan. Sehingga orang mengerti dan memaklumi,” tuturnya.
Menurutnya, itulah yang disebut transparansi. Jika transparansi hanya dicantumkan dengan kalimat tidak lolos verifikasi pada dashboard pendaftar, hal itu bukanlah transparansi. Transparansi adalah dari awal sampai akhir, apapun keputusannya orang mengetahui prosesnya.
Rusman mencontohkan, kenapa akhirnya pendaftar tidak lolos. Mungkin karena nilainya belum memenuhi syarat, atau kelengkapan surat. Hal tersebut, bisa dicantumkan oleh BP-BKT.
Menjawab keluhan masyarakat itu, Kepala Badan Pengelola Beasiswa Kaltim Tuntas (BP-BKT) Iman Hidayat mengatakan, pihaknya memang belum menerapkan sistim skor dalam verifikasi. Namun, jika alasan kegagalan akibat administrasi, secara tertulis sudah disampaikan di dashboard masing-masing pendaftar. Pada tahun 2021 ini pihaknya sudah merancang sistim skor.
(Fran)