Samarinda –Ketua Komisi IV DPRD Kota Samarinda, Mohammad Novan Syahronny Pasie merespon minimnya lapangan kerja di Kota Samarinda yang dinilai menjadi salah satu faktor yang mendorong meningkatnya angka kriminalitas
“Masalah ini tidak hanya soal ekonomi, melainkan sudah berdampak langsung pada aspek sosial dan keamanan masyarakat,” katanya,” (01/10/2025).
Menurut Novan, pertumbuhan penduduk Samarinda yang terus melonjak tanpa diimbangi ketersediaan pekerjaan layak berpotensi melahirkan tekanan sosial. Kondisi tersebut, ujarnya, dapat mendorong sebagian warga menempuh jalan pintas dengan melakukan tindak kejahatan.
“Yang harus dipikirkan pemerintah adalah bagaimana menciptakan kondisi agar masyarakat enggan berbuat kejahatan. Salah satunya memastikan ada lapangan kerja yang bisa diakses,” tegasnya.
Ia mencontohkan maraknya pencurian fasilitas umum, mulai dari kabel listrik hingga tutup drainase, yang menurutnya erat kaitannya dengan faktor ekonomi. Bagi Novan, pemerintah kota harus memperluas akses terhadap pekerjaan dan peluang usaha, agar masyarakat tidak terjebak pada pilihan ilegal.
“Dengan kondisi ekonomi yang lebih stabil, angka kriminalitas bisa ditekan secara signifikan,” tambahnya.
Namun, Novan mengingatkan bahwa menurunnya angka kriminal bukanlah satu-satunya ukuran kesejahteraan. Pencegahan dini, kata dia, justru lebih penting.
“Yang lebih penting adalah bagaimana pemerintah dan masyarakat mampu mencegah potensi kejahatan sejak awal,” ujarnya.
Politisi muda ini menekankan bahwa keamanan kota akan lebih terjamin bila dibangun di atas fondasi kesejahteraan sosial yang kuat.
Selain kebijakan pemerintah, Novan menekankan pentingnya sinergi lintas sektor. Menurutnya, dunia usaha hingga komunitas lokal dapat berperan aktif dalam menyediakan kesempatan kerja, sementara pemerintah wajib menghadirkan solusi konkret berupa regulasi dan program pemberdayaan.
“Kalau semua pihak terlibat, baik dari kebijakan maupun inisiatif masyarakat, maka persoalan ini bisa ditekan. Kualitas hidup warga pun akan meningkat,” jelasnya.
Dari perspektif yang lebih luas, desakan DPRD ini menjadi peringatan bagi Pemkot Samarinda agar tidak hanya fokus pada pembangunan infrastruktur, tetapi juga menyiapkan strategi ekonomi yang inklusif.
“Dengan keterlibatan semua pihak, optimistis Samarinda dapat menciptakan lingkungan yang aman sekaligus membuka lebih banyak peluang kerja bagi warganya,” pungkasnya. (Adv/DPRD Samarinda)