SD 016 di Desa Tihi-Tihi: Sekolah Unik Yang Berdiri Kokoh Ditengah Laut

Desa Tihi-Tihi Di tengah perairan pesisir Bontang, Kalimantan Timur

BONTANG – Di tengah perairan pesisir Bontang, Kalimantan Timur, berdiri Desa Tihi-Tihi, sebuah desa unik yang terletak di atas laut dan hanya dapat diakses menggunakan kapal selama 20 menit dari daratan. Di desa ini, SD 016 Tihi-Tihi menjadi satu-satunya sekolah yang berhasil berdiri kokoh di atas laut, menjadi harapan pendidikan bagi anak-anak desa yang tinggal di tempat terpencil ini.

Sekolah ini didirikan pada tahun 2002 sebagai jawaban atas kebutuhan pendidikan dasar di desa yang terisolasi. Sebelum SD 016 berdiri, anak-anak di desa ini tidak memiliki akses pendidikan formal. “Sekolah berdiri tahun 2002. Sebelum ada sekolah, anak-anak tidak sekolah. Kalaupun ada, hanya kejar paket dengan guru yang datang ke Tihi-Tihi,” jelas Kepala Sekolah, Ibu Wahyu.

Kini, meskipun hanya menyediakan pendidikan hingga tingkat SD, SD 016 Tihi-Tihi menjadi tumpuan utama masyarakat desa. Dengan jumlah siswa sebanyak 35 orang, sekolah ini menjalankan aktivitas pendidikan yang tidak kalah dengan sekolah di daratan.

Kurikulum Merdeka diterapkan dengan baik meskipun menghadapi keterbatasan tenaga pengajar. Selain belajar, siswa mengikuti berbagai program seperti senam anak hebat, baca tulis Al-Qur’an (BTA), murojaah, dan sholat dhuha bersama.

Keberhasilan SD 016 Tihi-Tihi tidak terlepas dari dedikasi Ibu Wahyu, kepala sekolah yang visioner dan penuh semangat. Ia percaya bahwa meskipun berada di tempat terpencil, potensi siswa-siswi di desa ini tidak kalah dengan anak-anak di kota besar. “Anak-anak di sini sangat cerdas dan berbakat, terutama dalam bidang olahraga. Saya yakin mereka bisa bersaing dengan anak-anak dari mana pun,” ujarnya.

Perjuangan itu membuahkan hasil. SD 016 Tihi-Tihi berhasil meraih penghargaan Adiwiyata pada Desember 2024 berkat komitmennya dalam pengelolaan lingkungan hidup.

Meskipun berdiri di atas laut, sekolah ini melibatkan siswa dan masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan. Bahkan, program pendidikan hidroponik sedang dirintis untuk memperindah desa sekaligus memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat.

“Dari yang tadinya biasa-biasa saja, sekarang sudah banyak perubahan dan kemajuan. Siswanya sudah bisa mengukir prestasi yang sangat luar biasa untuk sekolah di laut,” ungkap Ibu Wahyu.

Prestasi siswa pun semakin gemilang. “Siswa yang sebelumnya belum pernah bisa mengikuti perlombaan ataupun kejuaraan, Alhamdulillah sejak ibu ada di sini anak-anak sudah sering ikut kejuaraan. Di antaranya Porprov, Kejurda, Kejurprov, O2SN tingkat provinsi dan kota, FOP, Kormi, Tarkam. Alhamdulillah dapat juara semuanya,” tambahnya dengan bangga. Bahkan, salah satu lulusan sekolah ini berhasil masuk ke SKOI (Sekolah Khusus Olahragawan Internasional) Samarinda.

Ibu Wahyu terus mendorong berbagai inovasi untuk kemajuan sekolah. Ia bercita-cita membuat perpustakaan digital interaktif yang dapat menjadi wisata edukasi bagi masyarakat Desa Tihi-Tihi. “Bismillah, sebentar lagi punya gedung perpustakaan sendiri yang insya Allah bisa jadi perpustakaan digitalisasi agar bisa jadi wisata edukasi untuk masyarakat Tihi-Tihi,” harapnya.

Selain itu, ia menggagas program “Pohon Harapan,” di mana setiap siswa difoto dengan seragam cita-cita mereka dan ditempel di kelas untuk memotivasi mereka meraih impian. Ia juga berencana memanfaatkan teknologi Starlink untuk mendukung pembelajaran di sekolah.

Pada survei yang dilakukan oleh mahasiswa UINSI Samarinda, mereka terkesan dengan semangat anak-anak di desa ini. Meski tinggal di tengah laut, anak-anak sangat antusias menyambut kedatangan mahasiswa. “Halaman sekolah, jalanan, hingga rumah-rumah semuanya dari kayu. Tidak ada tanah atau daratan, tapi semangat mereka luar biasa,” ungkap salah satu mahasiswa.

Kini, SD 016 Tihi-Tihi bersiap mengikuti penilaian Adiwiyata tingkat provinsi. Dengan semangat dan inovasi yang terus dikembangkan, sekolah ini menunjukkan bahwa keterbatasan geografis bukanlah penghalang untuk meraih mimpi besar.

Desa Tihi-Tihi dan SD 016-nya adalah bukti nyata bahwa semangat, kerja keras, dan visi yang jelas mampu mengatasi segala keterbatasan. SD 016 Tihi-Tihi tidak hanya menjadi tempat belajar, tetapi juga simbol harapan dan inspirasi bagi generasi muda di desa ini.

(Vida)