BONTANG – Anggota DPRD Kaltim Sutomo Jabir mengawali reses masa sidang III tahun 2020 dengan menyerap aspirasi masyarakat kota Botang, tepatnya Kelurahan Lok Tuan, di jalan Kapal Layar, RT 22.
Anggota komisi II ini menerima berbagai masukan dari kota taman. Diantaranya minimnya penyerapan tenaga kerja lokal dari sejumlah industi yang ada dikota tersebut. Kemudian belum difungsikanya Rusunawa, masalah pelabuhan hingga persoalan pendidikan hingga sekarang masih menerapkan pola belajar secara daring atau online.
Menangapi sejumlah masukan tersebut, politisi partai PKB ini menyampaikan. Sebagai kota industri, sudah selayaknya Bontang lebih memperhatikan tenaga kerja lokal daripada tenaga kerja dari luar.
“Botang ini kan kota Industri, tetapi pengakuan masyrakat tadi ternyata masih banyak mengakomodir tenaga kerja dari luar,”kata Suto Jabir dikonfirmasi, Kamis (28/10/20).
Secara geografis Bontang merupakan kota dengan luas wilayah lebih kecil dari daerah lain. Sehingga peluang masyarakat untuk mendapatkan penghasilan dari sektor lain seperti pertanian juga sangat kecil.
Menurut Sutomo Jabir, segmentasi masyrakat di kota ini adalah untuk bekerja. Olehnya itu dirinya berharap agar tenaga kerja lokal bisa dimaksimalkan guna untuk mengurangi angka pengangguran.
Sementara masalah pembangunan Rusunawa, dirinya mengaku pernah mendengar soal pembangunanya. Namun tidak mengetahui bagaiamana kelanjutanya sekarang. Meskipun bukan ranah Komisi II tetapi Sutomo Jabir meyakinkan akan tetap mendorong agar segera ditinjau.
“Infrastruktur ini merupakan ranah dari Komisi III, bukan Komisi II. Tetapi ini menjadi masukkan dari Dapil VI. Kita akan dorong agar ada kunjungan, entah dari Komisi III atau Dapil VI sendiri. Supaya kita bisa melihat objektivitasnya seperti apa Rusunawa itu, mengapa sampai sekarang tidak dipakai. Apakah bangunannya belum sempurna, mungkin persyaratannya rumit atau kah tidak ada peminatnya,” jelasnya.
Sementara masalah pelabuhan, ia cukup kaget mendengar keluhan masyarakat. Bahwa hingga sekarang Pelabuhan belum juga beroperasi. Jika belum beroperasi karena masalah corona, kata dia. Apa bedanya antara Samarinda dengan kota Bontang. Jumlah terpapar juga sama, bahkan kota Samarinda angka kematian lebih banyak.
Olehnya itu dirinya berencana, melalui komisi II akan memanggil dinas perhubungan untuk mempertanyakan masalah tersebut. “ Karena kita tahu ini sangat urgent untuk kepentingan masyrakat,”terang Jabir.
Untuk masalah pendidikan Sutomo Jabir meminta agar masyarakat bersabar dulu. Karena itu kebijakan pemerintah pusat. Dirinya berharap ada kebijakan khusus.
“kalau dipaksakan kita malah was-was, Mudahan seperti janji pemerintah bahwa 1-2 bulan kedepan sudah ada vaksin,”urainya.(Fran)