Samarinda – Komisi IV DPRD Kota Samarinda mendesak pemerintah pusat segera mengambil langkah nyata terkait kondisi bangunan sekolah yang berdiri di lereng rawan longsor.
Pada saat kunjungan kelapangan, kondisi fasilitas pendidikan tersebut dinilai sangat mengkhawatirkan dan berpotensi membahayakan keselamatan siswa maupun guru, pada Kamis (7/8/2025).
Ketua Komisi IV DPRD Samarinda, Novan Syahronny Pasie, menegaskan pihaknya tidak akan tinggal diam jika penanganan terus berlarut tanpa kejelasan.
“Kalau memang belum ada kejelasan, ya kita ambil alih saja. Keselamatan siswa harus diutamakan,” ujarnya tegas.
Komisi IV meminta perbaikan sementara dilakukan secepatnya sambil menunggu pembangunan ulang.
“Beberapa bagian seperti tangga yang rusak dan plafon yang nyaris ambruk harus segera diperbaiki,” lanjutnya.
Menurutnya, kerusakan ini tidak hanya membahayakan secara fisik, tetapi juga mempengaruhi kondisi psikologis siswa dan tenaga pendidik.
Dalam kunjungan tersebut, Komisi IV menyambangi tiga sekolah, yakni SMP Negeri 27, SD Negeri 020, dan SD Negeri 019. Semuanya berada di lereng dengan risiko longsor tinggi, terutama saat hujan deras. Beberapa bangunan bahkan tampak miring, menandakan fondasi sudah tidak stabil.
Berdasarkan data Dinas Pendidikan, salah satu sekolah telah berdiri sejak 1983 dan belum pernah mengalami renovasi besar. Pihak dinas berencana menyusun Detail Engineering Design (DED) tahun ini untuk memulai pembangunan pada 2026. Salah satu opsi yang sedang dikaji adalah relokasi SMPN 27 karena posisinya berada di bibir jurang dan dekat aktivitas tambang ilegal. Namun, langkah tersebut masih menunggu ketersediaan lahan pengganti.
Novan berharap koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah dapat berjalan lebih efektif tanpa hambatan birokrasi.
“Urgensinya ini sangat penting, karena kondisi bangunan sudah memprihatinkan. Jangan sampai ditunda-tunda lagi,” pungkasnya. (Adv/Dprd Samarinda)