SAMARINDA – Realisasi anggaran Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbang) Kalimantan Timur, baru 50 persen.
Hal tersebut terungkap ketika komisi III DPRD Kaltim memanggil SKPD tersebut. Dalam rangka evaluasi serapan anggaran.
Kepala Balitbangda Kaltim, Abdullah Sani lambatnya realisasi itu karena banyak kegiatan yang harus dilakukan dan ditambah perubahan sistem administrasi yang memperlambat eksekusi kegiatan.
“Kami memang agak terlambat, makanya dijelaskan dalam rapat. Karena kami memiliki 9 penelitian yang harus dilakukan dan belum tuntas. Kemudian ada kegiatan dan kajian-kajian lainnya yang juga belum terlaksana secara maksimal,” ungkapnya beberapa waktu lalu.
Menanggapi hal tersebut, Anggota Komisi III, Sarkowi V Zahri mengatakan salah satu faktor rendahnya serapan anggaran SKPD tersebut yakni perubahan sistem, namun telah menemukan solusi.
“Dari rapat dan pertemuan tersebut, komisi III memberikan saran-saran serta target yang harus dicapai oleh pihak terkait, terutama di tengah rendahnya serapan APBD Murni 2021,” ujar Sarkowi saat dikonfirmasi.
Namun demikian, pihaknya akan mengundang kembali pihak Balitbang guna melihat serta memonitor penyerapan anggaran.
“Selama ini kan kendalanya dalam hal sistem. Satunya menggunakan Simda yang satu SIPD,”pungkasnya.
