Setelah Idul Adha Pembongkaran Rumah Dibantaran SKM Kembali Dilanjutkan

SAMARINDA – Pembongkaran rumah warga dibantaran Sungai Karang Mumus (SKM) segme Pasar Segiri dipastikan berlanjut.

Kepada tim terpadu penanganan sosial warga SKM, Walikota Samarinda, Syaharie Jaang menyampaikan, aktifitas pembokaran kembali dilanjutkan setelah hari raya Idul Adha.

“Jika tidak ada halangan kita akan mulai bongkar kembali setelah Idul Adha tepatnya tanggal 5 Agustus. Jadi kita lewati dulu 3 hari Tasyrik setelah Idul Adha,” kata Jaang ketika memimpin rapat koordinasi seperti dilansir Kominfo kota Samarinda, Rabu (22/07).

Lebih lanjut orang nomor satu dikota tepian ini menghimbau kepada pihak kecamatan dan kelurahan untuk segera mensosialisasikan itu. Terhitung mulai Kamis, hari ini.

Agar bisa selesai sesuai target, Jaang juga meminta kepada satuan Satpol PP agar bisa lebih dulu membongkar bangunan atau gudang milik Pemkot yang terletak di Pasar Segiri.

Bahkan Ia juga menepis anggapan jika aksi pembongkaran tersebut sebagai bentuk ketidak pedulian Walikota kepada warga SKM di masa akhir jabatannya.

“Jujur aksi ini bukan sebagai bentuk kezholiman saya kepada warga, tapi lebih kepada kepedulian Pemerintah kepada 50.000 warga yang selama ini terdampak banjir akibat pendangkalan dan penyempitan badan Sungai Karang Mumus segmen belakang Pasar Segiri,” urai Jaang.

Sementara Sekretaris Daerah Kota Samarinda, Sugeng Chairuddin menambahkan jika aktifitas pembongkaran dalam satu minggu ini lebih kepada memperhatikan meningkatnya kasus epidemilogi Covid-19 fase kedua di Kota Samarinda.

“Jadi saat ini kami istirahat sebentar karena lebih memperhatikan kondisi kesehatan petugas yang ada di lapangan di masa kondisi pandemi saat ini,” kata Sekda.

Ia menjelaskan hingga sekarang sudah ada sebanyak 97 warga SKM yg menerima santunan kerohiman ditambah 5 warga yang masuk tahap verifikasi data rekening dan 11 orang juga sudah bersedia menandatangani pernyataan siap membongkar bangunannya jika sudah menerima dana kerohiman.

Memang diakui Sugeng dari jumlah tadi baru 73 orang bersedia membongkar bangunannya sendiri.

“Memang harus diakui ada sedikit kendala sampai yang lain ikut menunda untuk membongkar bangunannya. Tapi alhamdulillah kami juga sudah mendapat backup dari Koramil, Kodim dan Polresta untuk membantu saat pembongkaran setelah Idul Adha nanti,” kata Sugeng menutup.

(Red)