Sidak LPG 3 KG, Wawali Ingatkan Ini Keluar Toleransi

Samarinda – Beberapa waktu belakangan muncul keluhan warga di sosial media mengenai gas LPG 3 kg di Kalimantan Timur khususnya di kota Samarinda. Keluhan mengenai isi LPG 3 kg yang berkurang karna lebih cepat habis dari penggunaan biasa nya. 

Respon sigap pun dilakukan pemerintahan kota Samarinda dengan melakukan sidak hari ini (13/7/17) bersama dengan Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi provinsi Kalimantan Timur. 

Wakil Walikota Samarinda bersama Disperindagkop Kalimantan Timur melakukan sidak di beberapa titik Kota Samarinda seperti di Jl. Biawan, Grilya, Lambung Mangkurat, PM.Noor, dan Jl.HM.Ardan. Titik tersebut adalah pengecer LPG, Pangkalan LPG, dan Pengisian LPG.  Dari sidak yang dilakukan di pengecer ada ditemukan LPG 3 kg yang memiliki berat 7,1 kg saja, dan pada saat diperiksa ternyata LPG tersebut mengalami kebocoran. Bahkan di beberapa pangkalan ditemukan pula rata-rata beratnya sekitar 7,5 kg-7,8 kg saja.

“Fakta yang ditemukan ini dari berat 7,6 kg hingga yang paling parah 7,1 Kg. Ini sudah keluar dari toleransi 1,5% dari 8 kg. “Ujar Nusyirwan Selaku Wakil Walikota Samarinda. 

Tidak cukup sampai dipengecer dan pangkalan, hingga ke pusat pengisian LPG yang terletak di Jl.HM.Ardan Samarinda ternyata juga ditemukan sampling yang kebocoran dan berat yang kurang dari 8Kg. 

“Dengan sampling yang masih sedikit belum bisa disimpulkan dan memberhentikan operasi Pertamina karena masih mengambil sampel yang kecil, tapi ini sudah ada indikasi korelasi antara keluhan masyarakat dengan kondisi LPG 3 kg yang tersebar saat ini . “Ujar Nusyirwan selaku Wakil Walikota Samarinda saat diwawancarai.

“Penemuan fakta keganjalan dari pusat pengisian ini diperlukan kedepannya pembinaan lebih lanjut, kualitas kontrol pertamina dan quality kontrol perusahaan pengisian harus ditingkatkan agar tidak merugikan konsumen. Karena akar persoalan dari keluhan masyarakat bukan dari pengecer,pengurangan isi dari pangkalan, namun ini karena pengisian awal yang kurang sempurna. “Pungkasnya. (lia)

kpukukarads