Beri.id, SAMARINDA – Partai Keadilan Sejahtera (PKS) adalah salah partai oposisi pemerintah pada kabinet Indonesia maju pada kepemimpinan presiden Jokowi.
Sebagai oposisi sudah tentu PKS menjadi partai penentang di Parlemen dan yang akan mengkritisi kebijakan pemerintah yang berkuasa.
Salah satu rencana pemerintah yang hangat diperbincangkan saat ini adalah pemindahan ibukota negara (IKN). Presiden Jokowi telah menetapkan lokasi IKN sebagain berada diwilayah Kutai Kartanegara dan sebagian lainya berada di kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kaltim.
Wakil rakyat dari Daerah Pemilihan Kaltim, juga berasal dari PKS, Aus Hidayat Nur ditempatkan pada komisi II DPR RI, salah satu giat kerjanya adalah mengawal proses pemindahan IKN.
Saat ditanya mengenai sikap oposisi dengan rencana pemindahan IKN, terlebih dirinya juga merupakan wakil rakyat dari Kaltim di DPR RI. Aus mengatakan, posisi PKS tergantung pada kebermanfaatam dari sebuah kebijakan.
“PKS mendukung atau tidak, tergantung dari kebijakanya. Misal pemindahan IKN juga tergantung pada bagaimana membawa manfaat bagi masyarakat, khususnya masyarakat Katim,”ucapnya saat dikonfirmasi pada Senin (23/12/19).
Sebab kata dia, oposisinya PKS adalah oposisi kritis konstruktif, “oposisi kami dalam rangka keberpihakan pada rakyat,” sebutnya,”ucap Aus.
Aus Hidayat menjelaskan, posisi PKS perlu melakukan pengawalan secara full pada rencana perpindahan ibukota ini.
Menjrutnya kalau PKS tidak menempatkan dirinya di Komisi II, maka tidak ada wakil Kaltim di Komisi II. Karena anggota DPR dapil Kaltim dari partai lainnya tidak ditempatkan di Komisi II.
Pada kesempatannya ke Kaltim, Anggota Komisi II DPR RI, Aus Hidayat Nur dalam agenda reses. Mengawali resesnya dirinya bertemu dengan Gubernur Kalimantan Timur, Isran Noor. Pertemuan berlangsung pada Senin (23/12/19).
Setelah itu politisi Partai Keadialn Sejahtera (PKS) ini menggelar menggelar pertemuan bersama sejumlah awak media Kaltim, di Yen’s Delight jalan Juanda 6.
Kepada awak media, Aus Hidayat mengatakan bahwa sudah menggelar pertemuan bersama Gubernur Kaltim, Isran Noor. Dari sekian banyak bahasan diskusi, isu tentang perpindahan ibukota negara menjadi tema menarik.
“Tadi sebelum kesini saya sudah bertemu sama Pak Gubernur, saya sampaikan bahwa saya akan terus mengawal perpindahan ibukota negara ke Kaltim,”ungkapnya.
(Jr/*)