Siluman Penyedot Solar Subsidi SPBU Berkeliaran, Para Sopir Truk Desak Polisi Ambil Tindakan

BONTANG – Sopir truck yang tergabung dalam organisasi Persatuan Leveransir Bahan Bangunan (PLBB), Diresahkan oleh mobil siluman penyedot solar subsidi SPBU, atau yang biasa disebut pengetap BBM.

Rabu,(28/05), Sekitar Pukul 13.30 Wita, dengan kendaraan mobil truck, mereka menyambangi Polres Bontang, untuk mendesak kepolisian agar menindak tegas para pengetap yang mengambil solar secara berlebihan dan untuk kepentingan satu pihak.

dprdsmd ads

Pasalnya, maraknya pengetapan solar tersebut, membuat Bahan bakar minyak berjenis solar, menjadi langka. menurut data yang Pihak PLBB terima dari Pertamina, jumlah kuota solar di Kota Bontang setiap harinya dijatah sebanyak 1 hingga 1,5 ton solar. Namun, kuota tersebut justru habis dalam waktu singkat.

” kuota dari Pertamina harusnya cukup untuk 150 mobil truck yang ada di Bontang. ini malah kita antri sampai Siang, justru malah kadang tidak dapat” Ucap Limbong, selaku sekertaris PLBB, kepada wartawan.

Limbong menjelaskan bahwa, permasalahan serupa sebelumnya sudah diadukan kepada Polres Bontang, Namun hingga kini dia mengaku belum mendapat titik terang dari pemasalahan tersebut.

Tambahnya lagi, mereka bahkan pernah mendapati pengetap sedang melangsungkan Aksinya, saat di tegur, pelaku pengetapan justru berbalik menantang.

” datang saja ke sini, coba tangkap, kami tangkap pagi paling juga keluar sore” Ujar limbong menirukan tantangan dari pengetap yang kini masih berkeliaran.

Pihak PLBB menduga, terdapat ada oknum yang bermain. pasalnya, pelaku pengetap justru tidak takut untuk terus melancarkan aksinya dan bahkan menantang saat ditegur.

Pihak kepolisian menampik adanya oknum yang bermain, bahkan pihak kepolisian menghimbau masyarakat agar segera melaporkan jika memang ada oknum yang terlibat dan mendukung kegiatan ilegal tersebut (red).

Selain itu, Kordinator Aksi, sekaligus Ketua PLBB, Saparuddin alias Ical, berharap agar pihak kepolisian segera melakukan tindakan atas situasi tersebut. menurutnya situasi tersebut sudah meresahkan para supir truk sekitar setahun belakangan. bahkan mereka terkadang tidak bisa beroperasi karena tidak mendapatkan jatah solar untuk truknya.

” kalau kita audiensi sperti ini pasti akan membaik lagi, tapi kalau sudh seminggu dua minggu, pasti balik lagi” kata Ical kepada Beri.id. (Rom).