Sistem Daring Saat Pandemi, Dinilai Tidak Maksimal Bagi Peserta Didik

Kepala SMP Negeri 9 Balikpapan Ida Bagus Putu Sujana, M.M.Pd. (Foto:istimewa)

BALIKPAPAN – Sejak diberlakukannya pembelajaran jarak jauh atau dikenan daring saat pandemi Covid 19 dapat dikatakan tidak maksimal hasilnya. Dibanding pembelajaran tatap muka langsung di sekolah. Hal tersebut disampaikan Kepala SMP Negeri 9 Balikpapan Ida Bagus Putu Sujana, M.M.Pd diruang kerjanya Kamis (28/01).

Menurut Putu (sapaan akrabnya) mengatakan. Ada beberapa faktor penyebab diantaranya adalah Faktor Ekonomi, artinya masih ada anak didik yang belum memiliki Handphone. Walaupuj sudah disubsidi sebanyak 20 unit Handphone bantuan dari masyarakat. Kendati sudah memiliki Hp, terkendala lagi dengan kuota internet siswa.

Faktor kedua adalah masalah kejenuhan siswa untuk mengikuti daring yang cukup lama. Karena diawal pandemi rencana daring hanya beberapa bulan, namun akhirnya karena Covid 19 semakin meningkat maka daring berlanjut hingga saat ini.

Faktor ketiga adalah, ada perasaan malas bagi anak untuk mengikuti Daring, karena tidak terbiasa dengan hal baru ini.

Di SMP Negeri 9 sendiri lanjut Putu, jumlah keaktipan siswa mengikuti daring sekitar 70 persen. Namun bagi yang berkali kali tidak mengikuti daring, maka pihak sekokah akan melakukan pemanggilan siswa kesekolah atau Luring (Luar Jaringan) untuk menyelesaikan tugas-tugas dari sekolah.

Seperti yang pernah disampaikan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Balikpapan Muhaimin, MT. Pembelajaran jarak jauh kita tidak bisa memaksakan anak didik untuk berbuat maksimal. Pasalnya, ini merupakan hal baru dan pada situasi dalurat. Bisa mengajak anak didik untuk mengikuti daring saja sudah cukp bagi kita, walaupun tidak 100 persen. (ST)

kpukukarads