Beri.id, SAMARINDA- Penyebaran virus Corona (covid-19) semakin mengkhawatirkan. Jumlah pasien terkonfirmasi positif terus bertambah.
Sejumlah langkah untuk mencegah meluasnya penyebaran wabah virus dari negeri tirai bambu ini adalah melakukan Social Distanching atau pembatasan sosial termasuk di Kaltim.
Hal itu dilakukan sebagai upaya untuk memutus mata rantai penyebaran virus Corona sejak Kaltim ditetapkan sebagai kejadian luar biasa.
Semenjak kebijakan itu diberlakukan, turut berdampak pada menipisnya Alat pelindung seperti masker. Hal itu ditengarai banyaknya penimbun yang memanfaatkan situasi ini.
Menanggapi itu, anggota DPRD Kaltim Sutomo Jabir mengatakan bahwa untuk penyesuaian anggaran dalam penanganan virus Corona, saat ini DPRD Kaltim menunggu usulan dari Pemprov Kaltim.
“Saat ini Dewan menunggu, berapa pun anggaran yang dibutuhkan, sepanjang itu anggaran untuk penanganan Covid-19 pasti kita setujui,”ungkapnya saat di kantor pribadinya Jalan Kadrie Oening, Samarinda.
Lebih lanjut politisi partai PKB ini mengatakan, hingga hari ini pemerintah Provinsi Kaltim maupun OPD terkait belum memberikan rincian anggaran yang dibutuhkan untuk penanganan virus Korona.
“Kebetulan saya juga di Banggar, yang saya ketahui hingga saat ini baik Pemprov maupun OPD terkait yang menangani wabah belum memberikan rincian anggaran yang dibutuhkan,”ucapnya.
Lebih jauh Anggota DPRD Dapil Bontang, Kutim, Berau tersebut tidak menafikan akan terjadi pergeseran anggaran pada dinas yang fokus menangani ini. Selerti halnya di Dinas Kesehatan, jika awalnya ada anggaran untuk yang tidak masuk skala prioritas, anggaran itu dimungkinkan akan dialihkan ke anggaran penanganan covid 19.
Provinsi Kaltim kata dia, dalam kondisi terburuk sekalipun seperti halnya dikeluarkan kebijakan lockdown total, Sutomo Jabir mengatakan APBD Kaltim sanggup untuk menutupi kebutuhan masyarakat selama 14 hari.
“Tentu kita harus lihat dulu daftar dan jumlah penduduk, untuk 14 hari APBD Kaltim sangguplah, kan yang disuplai sembako saja,” tutupnya.
(Fran)