SAMARINDA – “Andai saja Demokrat mengalah, maka urusan ini sudah kelar. Dua calon dari Nasdem dan PKS diusung ke DPRD,” Demikian disampaikan Ketua PKS Samarinda, Nursobah, Sabtu (01/09).
Karena masing-masing partai pengusung “ngotot” mengajukan calon sehingga usulan dua nama sebagaimana perintah UU masih terkatung-katung. Nursobah mengaku hanya menunggu apa keinginan Demokrat.
Sikap PKS akhir-akhir ini mulai berubah. Sebelumnya partai ini ngotot mengajukan nama calon, namun kini mulai melemah. “Posisi PKS sekarang tidak ngotot. Terserah keinginan Demokrat saja,” tuturnya.
Jikalau pun tak dilibatkan dalam koalisi pun, kata dia PKS tak mempermasalahkan. Karena bolanya ada di Wali Kota Samarinda, Syaharie Jaang. “Kami tunggu saja apa keinginan pak Jaang. Karena akan ikuti saja. Jika masih dibutuhkan, Alhamdulillah. Jika tidak pun tak masalah,” keluhnya.
Nursobah mengaku sudah berulang kali meminta komunikasi dengan Jaang namun tak direspon. Bahkan, dirinya mengeluh ditutup ruang komunikasi antara dirinya dengan Jaang.
“Saya sebagai ketua tim pemenangan beliau saat Pilwali. Tapi saya hubungi saja susah,” katanya.
Untuk itu, PKS mengaku siap mengikuti ritme yang dibangun dari ketiga partai koalisi ini. Sebelumnya, pada Kamis (30/08) Nasdem sudah duduk bersama dengan Demokrat. Sayangnya, PKS tak dilibatkan dalam pertemuan itu.
PKS baru akan dilibatkan saat dijadwalkan pertemuan selanjutnya. Dalam pertemuan itu, Demokrat berkomitmen akan mengusulkan calon wawali. DPC Samarinda sudah sepakati mengusung Viktor Yuan sebagai calon usungan Demokrat.
Namun, hingga kini Viktor masih menunggu SK dari DPP dan DPW Demokrat terkait namanya. Viktor menyebut keseriusan maju sebagai calon wawali ia buktikan dengan tak mendaftarkan diri sebagai anggota legislatif pada pileg 2019.
“Saya sudah siap maju. Semua berkas persyaratan sudah saya siapkan,” katanya.
Sementara, Nasdem sudah mengusulkan nama Saefuddin Zuhri. Joha Fajal Ketua DPC Nasdem Samarinda mengatakan sudah menyerahkan nama Saefudin Zuhri kepada Jaang. Penyerahan nama tersebut langsung diterima Jaang.
Joha pun mengaku tak memersoalkan Demokrat yang akan mengusulkan nama. Menurut Joha, hal tersebut merupakan kebijakan masing-masing partai pengusung. “Ya silakan saja punya usulan calon. Kalau NasDem dan PKS kan sudah punya nama yang akan diusulkan. Kita tunggu nama dari Demokrat, baru kita bahas,” tutur Joha yang juga menjadi Ketua Panitia Pemilihan Wawali di DPRD Samarinda.
Sedangkan di DPRD, menurut Joha sudah tidak ada masalah. Tinggal menunggu penetapan tata tertib (tatib) pemilihan dan dua nama yang hingga kini belum diusulkan tiga partai pengusung.
“Rencana, pimpinan (DPRD) juga akan bersurat kepada tiga partai pengusung terkait nama yang diusulkan,” ungkap Joha.
Panitia pelaksana pemilihan, lanjut Joha, akan mengacu pada tatib dalam melaksanakan proses pemilihan wakil walikota, pengganti Alm Nusyirwan Ismail yang wafat saat mengikuti Pemilihan Gubernur (Pilgub) Kaltim. (Zak)