SAMARINDA – Ibukota Kaltim harusnya tidak kesulitan air bersih. Karena memiliki sumber air baku yang cukup melimpah, yaitu Sungai Mahakam.
Tapi kenyataannya masih banyak masyarakat Kota Samarinda yang belum menikmati fasilitas air bersih dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM).
Hal tersebut disampaikan anggota Fraksi PKB DPRD Kaltim Jahidin. Dia menyebutkan masalah kelangkaan air bersih ini masih terjadi dibeberapa wilayah di Kota Samarinda.
“Kelangkaan air bersih di Samarinda ini tidak masuk logika,”kata Jahidin saat ditemui, Kamis (5/8/2021).
Bukan rahasia umum, kelangkaan air bersih ini kerap menjadi keluhan masyarakat. Ketua komisi I DPRD Kaltim ini mencontohkan, saat dirinya melakukan reses beberapa waktu lalu, masyarakat yang bermukim di jalan Perjuangan Kelurahan Sungai Pinang Dalam dan masyarakat Kecamatan Sambutan juga mengeluhkan kelangkaan air bersih.
Padahal menurut Jahidin, jarak antara sumber air dari Sungai Mahakam dengan pusat pengelolaan air PDAM hanya sekitar 700 meter saja.
Olehnya itu dia menilai jika kelangkaan air bersih seperti ada unsur kelalaian dari pihak PDAM.
Berdasarkan informasi yang dia himpun dari masyarakat, ada indikasi petugas PDAM yang jarang mengecek saluran air ke pemukiman masyarakat.
“Kalau dikatakan air tidak nyala sama sekali itu tidak masuk akal karena Sungai Mahakam tidak pernah surut. Kita mengambil contoh seperti Kota Balikpapan yang hanya mengandalkan Sungai Lais yang sangat kecil. Tapi Balikpapan tidak pernah mati air,” urainya.
Kendati demikian, Jahidin juga mengapresiasi langkah Walikota Samarinda Andi Harun yang berupaya untuk menanggulagi masalah air bersih.
Menurut Jahidin, masyarakat sekarang bersyukur, yang awalnya tidak pernah mendapatkan air bersih, saat ini sudah mendapatkan air meskipun baru dua hari dalam seminggu.
“Mereka bersyukur air dirumahnya dua hari hidup. Demikian juga di Perumahan Sambutan. Yang tadinya air enggak mengalir sekarang sudah mengalir. Biasanya ditunggu sampai sebulan belum tentu netes. Mudah-mudahan dibawah kepemimpinan Walikota yang baru ini bisa terbenahi,” pungkas Jahidin. (Fran)