Tak Sekedar Advokasi Masyarakat, Relawan Muhammad Samsun Saat Pileg Lalu Merambah Aktifitas Sosial

SAMARINDA – Pemilihan Legislatif (Pileg) telah berlalu, April 2019 lalu. Tak jarang, tim pemenangan setiap kontestan berakhir seiring selesainya kontestasi itu. Tetapi tidak bagi Muhammad Samsun.

Dari awal dibentuk, tim yang diberi nama Semut Merah itu masih tegak lurus dengan arah perjuangan mengadvokasi masyarakat.

Muhammad Samsun mengatakan tim relawan itu terus bergerak sebagai penyambung lidah dan menampung aspirasi masyarakat.

“Tim relawan masih terjaga dengan baik. Saya berikan penugasan sebagai penyambung lidah rakyat ke saya,”ungkapnya.

Koordinator semut Merah Rahmad Darmawan menyebutkan petani dan nelayan serta daerah-daerah pelosok, advokasi yang terus mereka gencarkan.

Menurut Mawan (sapaan karibnya) mengatakan, umumnya mereka masih kesulitan dengan mekanisme administrasi dalam upaya mendapatkan bantuan keuangan, serta ragam polemik yang terus dialami.

“Itu yang kita kawal, dan aspirasinya masyarakat kita teruskan sama mas Samsun. Intinya mengadvokasi, pendampingan pada warga yang tidak tergarap,”bebernya.

  • Tatap Gerakan Sosial

Senin (22/02) puluhan relawan (semut merah) se kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) kembali menggelar rapat koordinasi. Tak sekedar giat politik, Semu Merah kini menatap aktifitas sosial masyarakat.

“Ini penegasan kembali soal komunitas, selain penyambung lidah rakyat, komitmen kami akan mempertegas gerakan sosial, mengawalinya kita akan mulai pada beberapa kecamatan, kita buat aktifitas sosial,”jelas Samsun.

Gerakan sosial yang dimaksud adalah rutinitas bersih-bersih Musholla hingga ke kampung.

“Kita lihat Musholla seperti dikampung-kampung, kadang kala, kelihatan bersih tapi ambal masih berpasir, banyak fasilitas yang sudah tidak layak, nah itu yang akan kita lakukan,”terangnya.

Dia menjelaskan hal itu akan dilakukan secara gotong royong dan berkelanjutan. Melibatkan pengurus Musholla hingga masyarakat sekitarnya.

“Saya berharap ini akan menjadi bola salju. siapapun yang mau kita persilahkan. Secara bergantian kita lakukan terus menerus, insya Allah,”ungkapnya.

Wakil ketua DPRD Kaltim ini berharap gerakan itu tak sekedar gerakan di Kukar, tetapi harus digaungkan se Kaltim bahkan Nasional.

“Saya lihat gerakan sosial lain sudah banyak, gerakan sosial musholla ini ada tapi minim. Kedepannya misalnya kita lihat mukenah sudah rusak atau kotor, kita cuci. Yang sudah tidak layak kita gantikan,”tutupnya. (Fran)

kpukukarads