BONTANG – Kantor Perusahaan tambang batu bara PT. Indominco Mandiri tiba tiba di geruduk oleh masyarakat Terdampak banjir pada dua wilayah yakni masyarakat Bontang dan desa Santan (Kukar) pada, Sabtu (15/06/19)
Mereka melakukan aksi demonstrasi menyusul kejadian banjir kian meresahkan, mulai kerugian materil dan inmateril yang telah dirasa sejak beberapa tahun terakhir ini.
“puncaknya pada hari ini diluapkan dengan aksi demonstrasi gabungan masyarakat Bontang dan Santan (Kukar),” kata Topik Iskandar, Ketua Tani muda Santan.
Mereka menuding, penyebab banjir adalah perusahaan tambang batu bara yang beroperasi di kawasan hutan, dihulu sungai Santan dan Bontang.
Topik menyebutkan, perusahaan tambang berizin PKP2B milik Banpu Grub telah mengkapling ribuan hektar kawasan hutan peyanggga untuk keseimbangan ekosistem dihulu sungai.
“Desa Santan misalnya, sejak tahun 2019 sudah lima kali dilanda banjir yang berkepanjangan, intensitas ini semakin sering akibat fungsi sungai yang kritis karena laju sedimentasi sehingga terjadi pendangkalan daerah aliran sungai,” paparnya
Untuk diketahui kerugian akibat banjir, di santan ulu dan santan tengah ratusan hektar lahan warga yg ditanami jagung dan sayur-sayuran terpaksa gagal panen akibat banjir, Biasanya 1 HA lahan yg ditanami jagung bisa dipanen 4-5 ton, Harga saat ini 4000 /kg.
Maka dari itu warga Santan melakukan aksi hari ini menuntut Perusahaan Tambang untuk bertanggung jawab :
1. Pemulihan lingkungan sungai santan
2. Tutup semua lubang tambang di hulu sungai santan
3. Bertanggung jawab atas peristiwa banjir di Santan dan Bontang