Tanggapi Situasi Politik Samarinda Setelah Pemilihan, GP Ansor Dan Banser Sampaikan 5 Pokok Pikiran

Wakasat Korcab Banser Samarinda, Surahman bersama wakil ketua bidang kaderisasi Ansor, Zunaidi bendahara PC Ansor dan Syahdianor PAC Loajanan Ilir saat menyampaikan lima pokok pikiran menanggapi situasi politik usai pemilihan 9 Desember lalu

SAMARINDA – Organisasi masyarakat Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) bersama Barisan Ansor Serbaguna (Banser) kota Samarinda menyampaikan pokok-pokok pikiran atas situasi politik dikota Tepian.

Mereka menilai, dinamika politik di Samarinda memanas usai pencoblosan 9 Desember lalu.

Wakasat Korcab Banser Samarinda, Surahman menyampaikan bahwa ketiga pasangan calon peroleh suara yang signifikan. Artinya mereka miliki suara dengan presentasi yang tak jauh.

“Sehingga wajar ketika ada Paslon beserta pendukung dan simpatisan memberikan hak-hak politiknya. Mungkin ada yang kurang pas, atau merasa bagaimana gitu,”ucapnya pada, Rabu (16/02/2020) disalah satu cafe Samarinda, bilangan jalan Basuki Rahmat.

Dalam memberikan keterangan, Surahman didampingi Guntur, wakil ketua bidang kaderisasi Ansor, Zunaidi bendahara PC Ansor dan Syahdianor PAC Loajanan Ilir.

Bagi Ansor dan Banser kata Surahman meyakini dan percaya atas mekanisme tahapan dalam penyelenggaraan Pilkada 2020 ini. Karena ada KPU dan Bawaslu yang bertindak sebagai pengawas.

“Sudah maksimal lah bekerja itu, sehingga kami mendukung untuk bagaiman kota Samarinda ini, situasi dan kondisinya itu tetap aman, tentram, tertib dan terkendali,”ucapnya.

Olehnya itu, atas dinamika yang terjadi belakangan, mereka merespon dengan menyampaikan pokok-pokok pikiran.

Guntur, wakil ketua bidang kaderisasi Ansor Samarinda membacakan lima poin pokok pikiran

Pertama, mereka mendukung sepenuhnya hasil Pilkada yang telah berjalan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, adil dan berintegritas.

Kemudian mendukung sepenuhnya penyelenggaraan Pilkada untuk menjalankan tugas dan fungsinya sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan, serta tidak terpengaruh oleh tekanan pada pihak manapun.

“Ketiga, kami menolak segala upaya yang menggunakan kekuatan masa untuk mempengaruhi hasil Pilkada dan menggangu keamanan dan ketertiban masyarakat,”sebutnya saat membacakan pernyataan sikap.

Selain itu mereka juga mendukung penuh aparat keamanan untuk menindak setiap upaya yang diduga mengganggu jalanya tahapan Pilkada.

Terakhir, mereka meminta agar semua pasangan calon tetap konsisten terhadap kesepakatan bersama, siap menang dan siap kalah sesuai hasil deklarasi dan ditandatangani bersama ketiga pasangan calon di Mako Polresta Samarinda pada tanggal 5 Desember lalu.

“Semoga kita semua dapat menjunjung tinggi nilai demokrasi atau tahapan aturan yang sedang dijalankan Bawaslu dan KPU,”tutupnya. (Fran)

kpukukarads