Profil  

Tanpa Migas, Kukar Bisa Berdaya Dengan Ekonomi Kreatif..?

Beri.Id, Kutai Kartanegara – Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) masuk nominasi sebagai kota kreatif di Indonesia dengan 4 kabupaten kota lainya.

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Kukar,  Sri Wahyuni menuturkan, Kukar mewakili kabupaten kota yang berada diluar pulau Jawa dengan ekosistem ekonomi kreatif terbaik.

“Untuk Sektor yang paling di ungulkan adalah subsektor seni pertunjukan,” sebutnya Pada Kamis, (04/07/19)

Ekonomi kreatif saat ini menjadi andalan dalam topangan pendapatan negara, bahkan sektor ini menempati posisi ke dua melalui budaya, pariwisata dan ekonomi kreatif.

Dahulu di Kukar, urusan ekonomi kreatif hanya sebagai seksi dalam sebuah instansi, kemudian dijadikan sebagai Bidang, pusat pengembangannya saat ini sudah melekat dibawah naungan dinas Pariwisata.

“Maka dampaknya adalah daerah menjadikannya sebagai program ekonomi kreatif, ketika menjadi program maka dia menjadi bagian dalam RPJMD,” beber Sri Wahyuni

Lebih lanjut dirinya mengatakan, Kukar memiliki komitmen yang kuat dalam pengembangan ekonomi kreatif dan pariwisata

“dua hal itu adalah yang tidak bisa dipisahkan dan bisa menjadi tulang punggung ekonomi yang nantinya bisa menggantikan ekonomi dari sektor migas,” Tuturnya.

Sri Wahyuni (Jilbab Abu-Abu) Kepala Dinas Pariwisata Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.

Majunya Seni Pertunjukan Sebagai Penopang Ekonomi.

Dinamisnya Perubahan dunia dengan segala kompleksitasnya menuntut manusia untuk kreatif dan inovatif dalam melakukan kegiatan ekonomi.

Era moderen dengan konsep ekonomi baru yang mengintensifkan informasi dan kreativitas dengan ide manusia menjadi faktor produksi yang utama.

Seperti halnya seni pertunjukan juga berangkat dari ide, kini menjadi kekuatan baru dalam menopang ekonomi.

Kukar memiliki puluhan seni pertunjukan, juga dijadikan subsektor yang paling di ungulkan dalam pengembangan ekonomi kreatif.

Sri Wahyuni menyebutkan, bahwa Kukar memiliki tiga aktor seni pertunjukan dan bisa dibilang sudah mapan.

“Satu dari distorsi itu sekarang sudah berkontrak dengan Jarum, dengan itu bisa lebih mendorong dari industri music,” ucapnya

Kukar juga ada Ladang Budaya (Ladaya), lembaga independen juga banyak mengarap kerjasama, bahkan seringkali menjadi tuan rumah beberap festival yang digarap sendiri, juga sudah bisa bergerak secara mandiri tanpa partnership.

selanjutnya ada yayasan Kubang, mulanya sebagai mitra kabupaten dan sekarang sudah bermitra dg kementrian luar negeri seperti masalah beasiswa khusus seni budaya.

“Dari ketiga itulah kemudian mendorong menjamurnya komunitas lain,” Beber Wahyuni

Dirinya juga menyebutkan bahwa dari seni pertunjukan seperti itu memberi efek dampak positif lada sektor lain dunia perfilman dan konten kreator.

“Sdah ada beberapa kreator video yang sudah menghasilkan karya dan bahkan sekarang ikut dalam festival Filem internasional,” imbuhnya. (*)

kpukukarads