Samarinda — Ketua Komisi III DPRD Samarinda, Deni Hakim Anwar Siap mengawal ketat dengan pembangunan proyek kolam retensi Pampang seluas 70 hektar oleh Pemerintah Kota Samarinda.
Pembangunan kolam retensi Pampang seluas 70 hektar sebagai strategi besar dalam pengendalian banjir yang selama ini kerap melanda kota.
Hal tersebut disampaikan, saat Komisi III DPRD Samarinda meninjau langsung lokasi proyek tersebut, Senin (29/9/2025).
Selain itu, kolam retensi tersebut dirancang untuk menampung limpasan air dari Sungai Kutai Kartanegara, kawasan Bandara, hingga Sungai Siring. Selain menahan air saat pasang naik, kolam ini juga diharapkan menjadi penyangga ketika curah hujan tinggi menimbulkan luapan air dari daerah sekitar.
“Pembangunan kolam retensi ini melibatkan pembuatan cekungan lahan yang landai, sehingga mampu menampung air secara efektif saat debit meningkat,” jelas Deni.
Menurut DPRD, keberhasilan proyek ini tidak hanya bergantung pada konstruksi, melainkan juga pada koordinasi lintas instansi. Deni menekankan pentingnya sinergi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) agar desain dan fungsi kolam benar-benar sesuai kebutuhan kota. Ia juga mengingatkan pentingnya sistem pengawasan otomatis.
“Kalau tidak ada pengawasan, air bisa meluber atau justru tidak keluar dengan baik. Jadi pengendalian harus maksimal dan terkontrol,” ujarnya.
Pembangunan kolam retensi Pampang ditargetkan rampung pada akhir 2025, bertepatan dengan penyelesaian Zona 2 TPA Sambutan.
Kedua proyek ini dipandang sebagai langkah strategis pemerintah untuk mengurangi kerentanan banjir sekaligus memperbaiki pengelolaan lingkungan perkotaan. Dengan kolam retensi Pampang, DPRD optimis dampak banjir yang selama ini menghantui warga Samarinda dapat ditekan, sehingga keselamatan dan kenyamanan masyarakat lebih terjamin di masa mendatang.
Namun, Deni juga menyoroti faktor sosial yang tak kalah penting, yakni partisipasi warga. Menurutnya, fungsi kolam retensi tidak akan optimal jika saluran air tersumbat sampah rumah tangga.
“Masyarakat harus ikut menjaga kebersihan. Jangan membuang sampah sembarangan, karena sistem pengendalian banjir ini membutuhkan dukungan dari semua pihak,” tegasnya. (Adv/DPRD Samarinda)