BERI.ID – Kepala Seksi (Kasi) Prasarana Jalan Dinas Perhubungan (Dishub) Samarinda, Rinjani Kusuma, menjelaskan bahwa proyek lampu penerangan jalan umum (PJU) berornamen Pesut Mahakam dan lambang Pemkot, menelan anggaran Rp5,2 miliar dari APBD 2025.
Pekerjaan ini telah dilakukan sejak awal Mei 2025 dan mencakup lima ruas jalan utama, mulai dari Jalan Kesuma Bangsa (Rp1,8 miliar), Jalan Bhayangkara (Rp1,5 miliar), Jalan Diponegoro (Rp645 juta), Jalan Abul Hasan (Rp602 juta), dan Jalan Imam Bonjol (Rp688 juta).
Proyek ini ditegaskan Rinjani, tidak semata mempercantik kota.
Pemkot Samarinda ingin pencahayaan jalan lebih optimal sekaligus memperkuat identitas Samarinda.
Ornamen pesut kemudian menjadi simbol daerah, sedangkan di Kesuma Bangsa di tambahkan ornamen pejalan kaki dan lampu pedestrian untuk mendukung kawasan olahraga di sekitar GOR Segiri.
“Lampu-lampu dipasang menggunakan tiang tipe taper setinggi 9 meter, dengan daya 120 watt untuk penerangan utama dan 40 watt untuk pedestrian,” jelas Rinjani, Selasa (2/9/2025).
Lanjutnya, pemilihan tipe tersebut dinilai hemat energi sekaligus tahan lama. Seluruh jaringan listrik kini memakai kabel tanam, menggantikan kabel udara yang dinilai merusak estetika kota.
“Dengan kabel tanam, tampilan lebih rapi dan keamanan lebih terjamin,” kata Rinjani.
Penempatan tiang juga diubah. Jika sebelumnya berada di median jalan, kini dipindah ke tepi trotoar untuk menghindari gangguan pohon besar dan memastikan cahaya menjangkau pejalan kaki.
“Cahayanya terhalang daun kalau ditengah, panel kabel pun sering rusak oleh akar. Pindah ke sisi jalan jauh lebih efektif,” jelasnya.
Namun, lampu pedestrian hanya terpasang di Jalan Kesuma Bangsa karena trotoarnya lebar. Ruas lain hanya dipasangi ornamen pesut tanpa lampu khusus pejalan kaki.
Dua proyek terbesar, di Kesuma Bangsa dan Bhayangkara, dijadwalkan sudah rampung pada 29 Agustus 2025, sementara tiga ruas lainnya sudah selesai sejak akhir Juli.
Saat ini Dishub fokus merapikan trotoar yang sempat dibongkar untuk pemasangan kabel.
“Kita sebelumnya sudah diberi izin. Jadi sekarang tahap finishing, merapikan paving dan keramik,” tutup Rinjani. (lis)