Kutai Kartanegara – Perhatian dan terobosan semasa Kepemimpinan Bupati Edi Damansyah membuat warga Muara Wis terharu.
Sebagian daerah di Kabupaten Kutai Kartanegara termasuk di kecamatan Muara Wis masih menyandang status desa tertinggal.
Khairil Anwar, salah satu warga Desa Muara Wis, Kecamatan Muara Wis mengaku menjadi saksi berkembangnya Kecamatan Muara Wis. Bahkan sejak kepemimpinan Gubernur Abdul Moeis Hasan di tahun 1962. Kala itu, kawasan Muara Wis nyaris tak tersentuh infrastruktur memadai. Jangankan jalan yang mulus, akses jalan darat pun masih setapak.
Kepemimpinan bupati pun ikut silih berganti. Ia mengakui adanya perhatian dan terobosan masing-masing era bupati. Namun yang paling mengesankan dan penuh dengan terobosan menurutnya adalah era kepemimpinan Bupati Kukar Edi Damansyah.
Banyak perhelatan kegiatan akbar baik level kabupaten bahkan nasional pernah diselenggarakan di Muara Wis. Di antaranya MTQ tingkat Kabupaten serta Penutupan kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) yang dihadiri langsung oleh petinggi dari Mabes TNI dan Gubernur Kaltim Isran Noor.
Edi Damansyah seolah ingin memboyong para pejabat daerah untuk ikut peduli dengan daerah tertinggal di Kukar. Khairil bahkan mengaku melihat langsung ketika Edi Damansyah turun langsung ke medan-medan yang sulit di tempuh. Tetesan keringat saat berjibaku dengan lumpur, seolah menjadi pemandangan yang biasa saat Edi Damansyah dalam kunjungan kerjanya.
“Kami terharu sekali pak, beliau ini pemimpin yang sangat sering datang ke Muara Wis. Beliau mau berlumpur-lumpur mengecek kondisi akses jalan yang rusak. Saya merasa belum ada bupati yang seperti itu di Kukar,” ujar Khairil mencurahkan keluh kesah ketika pasangan calon bupati dan wakil bupati Edi Damansyah-Rendi kampanye yang digelar pada Sabtu (10/10/2020) di Muara Wis, kemarin.
Satu persatu akses jalan di Kecamatan Muara Wis diperbaiki, jembatan penghubung dari Desa Sebemban menuju Desa Melintang juga menjadi sejarah kepemimpinan Edi Damansyah. Terhubungnya Kecamatan Muara Wis menuju Muara Muntai kelak, diyakini membuat Muara Wis semakin ramai dengan potensi perputaran uang yang besar.
“Orang yang mau ke Muara Muntai bisa singgah nanti ke Muara Wis. Warung-Warung ramai, orang mau mancing juga bisa mengindap di rumah warga yang disewakan. Inilah tujuan dari pembangunan yang dilakukan Pak Edi di Muara Wis,” sambungnya.
Ia pun memastikan mayoritas Kecamatan Muara Wis akan memilik Edi – Rendi dalam Pilkada Kukar. Tujuannya adalah untuk melanjutkan pembangunan yang sudah dilakukan. Khairil juga menyinggung sosok Rendi Solihin, Cawabup Kukar.
Meski baru pertama kali melihat langsung, namun kiprah Rendi Solihin menurutnya sudah begitu terdengar di tengah masyarakat. Kepedulian serta kreatifitas pemuda pesisir itu, juga ditunggu-tunggu saat menjadi kepala daerah kelak.
“Kami memang belum pernah melihat, tapi sepak terjangnya sudah didengar dimana-mana. Terimakasih, kepada Pak Edi yang sudah mau memilih pasangan yang baik dan inovatif untuk Kukar,” tambahnya.
Sementara itu, Sarjono nelayan asal Muara Wis turut menaruh harapan agar kepemimpinan Edi – Rendi peduli pada kesejahteraan nelayan. Saat ini kata dia, pendapatan nelayan mengalami
penurunan. Program Edi – Rendi terkait bantuan untuk nelayan di Kukar pun ia apesiasi.
“Ibarat diberi pilihan dua kapal. Yang satu kapal ada nahkodanya, satunya tidak ada nahkodanya. Maka memilih pak Edi – Rendi ini kita seperti menumpangi kapal yang ada nahkodanya. Sudah jelas visi-misinya, sehingga tidak mungkin kita ke pilihan yang lain,” katanya.
Berbagai prestasi pembangunan di Desa Muara Enggelam juga menjadi pembuktian kesuksesan kepemimpinan Edi Damansyah. Ragam prestasi di tingkat lokal hingga nasional ditorehkan. Bahkan dalam sebuah ajang kreatifitas, Gapura yang dihias warga Desa Muara Enggelam (Mueng) lolos dalam 10 besar lomba festival ‘Gapura Cinta Negeri. Membuat perwakilan warga
tersebut diundang langsung oleh Presiden Joko Widodo ke istana negara.
Dalam kesempatan kampanye tersebut, Edi Damansyah menyampaikan terimakasih atas perhatian yang diberikan masyarakat. Berbagai upaya yang dilakukan Edi selama ini, menurutnya semata didasari rasa ketulusan menjalankan amanah sebagai kepala daerah.
Berbagai tantangan, harus dituntaskan satu persatu. Sehingga perlahan tapi pasti, banyak persoalan di Kukar akan segera tuntas.
“Makanya kami juga memohon agar masyarakat jangan ada yang golput pada 9 Desember nanti. Demi keberlanjutan program yang sudah kami rancang,” ujarnya.
Edi juga mengatakan bahwa dirinya terbuka untuk menerima saran serta masukan yang
konstruktif untuk Kukar. Program yang ia rancang bersama Rendi Solihin, akan lebih mudah terealisasi dengan sinergitas masyarakat Kukar.
“Baik program kesehatan, pembangunan, kualitas SDM, pendidikan hingga industri kreatif tetap memerlukan kerjasama dan sinergitas yang baik dari masyarakat. Selain memohon doa dan restu, kami berharap masukan saat kami memimpin kembali Kukar nanti,” kata Edi.
Sementara itu, Rendi Solihin menyatakan bahwa akan kembali ke Muara Wis usai dilantik sebagai kepala daerah bersama Edi Damansyah. Momen tersebut kata dia, digunakan sebagai wujud terimakasih atas kepercayaan serta segera merealisasikan berbagai program yang telah dirancang tersebut.
“Untuk program peningkatan kesejahteraan nelayan, akan menjadi perhatian khusus bagi saya. Apalagi saya juga adalah anak nelayan. Sementara Pak Edi juga Ketua KTNA Kukar. Jadi secara emosional, kami memang sangat dekat dengan para nelayan. Atas berbagai masukan, pujian dan saran yang sudah diberikan, kami menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya,” imbuh
Rendi Solihin.
(Fran)