Tolak Omnibus Law RUU Cipta Kerja, Hadiah Dari Mahasiswa Diusia Ke-75 Tahun Indonesia

SAMARINDA – Sejumlah mahasiswa mengatasnamakan Aliansi Garda Mulawarman (AGM) tampil beda dalam peringati hari kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-75.

Sebelum melaksanakan seremoni upacara bendera didepan gerbang DPRD Kaltim, Belasan mahasiswa itu mengawalinya dengan aksi demonstrasi dan orasi politik.

dprdsmd ads

Mereka menyerukan penolakan terhadap Omnibus Law RUU Cipta Kerja yang dirasa hanya berpihak kepada para pemilik modal.

Muhammad Kholid Saifullah selaku Humas Aksi mengatakan bahwa ini dilakukan sebagai bentuk peringatan terhadap Kemerdekaan RI. Diusianya ke-75 tahun ini mereka menilai Indonesia tidak sedang baik baik saja. Salah satu yang mereka serukan adalah RUU Cipta Kerja.

“Ini merupakan bentuk hari peringatan terhadap kemerdekaan kita, dan sebagai peringatan pula bagi wakil rakyat bahwa RUU Omnibus Law Cipta Kerja tidak sama sekali memihak kepada rakyat,” sebut Muhammad Kholid pada Senin (17/8/2020).

Kholid menyebut bahwa penolakan tersebut didorong oleh keresahan bahwa apabila Undang – Undang sapu jagat tersebut disahka, maka tindakan keperusakan lingkungan lingkungan, marjinalisasi masyarakat adat, rendahnya upah buruh kerja, dan potensi PHK massal dapat terjadi secara legal di Indonesia.

“Kami aliansi BEM se – Indonesia beserta kaum buruh, tani, pegiat lingkungan nasional. Sudah melakukan aksi tuntutan sejak tanggal 14 kemarin dan puncaknya adalah hari ini,” sambung Kholid.

Kholid memastikan, apabila RUU dipaksakan, berbagai elemen masyarakat akan melakukan konsolidasi besar – besaran untuk turun kejalan.

Untuk diketahui, RUU ini pernah dipending oleh Presiden Jokowi. Tapi kali ini dibahas kembali dan ingin segera disahkan.

Atas dasar itu pihaknya datang ke DPRD Provinsi Kaltim menyampaikan aspirasi. agar DPRD Kaltim, bisa menyampaikan tuntunan ini ke DPR Pusat agar RUU ini tidak disahkan,”.

(Fran)