Tragis,,! Korban Jiwa Pada Kolam Bekas Tambang Terus Bertambah

SAMARINDA – Natasya Aprilia Dewi, murid kelas IV SD menjadi korban yang ke-34 dari kolam bekas galian tambang. Ia ditemukan meninggal dari kolam yang tidak jauh dari kediamannya di Simpang Pasir, Palaran, Rabu (29/5/2019).

Berdasarkan informasi yang dihimpun, Natasya terpeleset saat bermain bersama teman temanya disekitar lokasi usai melaksanakan sholat subuh. Sempat di tolong, hingga dilakukan penanganan medis.

dprdsmd ads

Kompol RadenSigit Satrio Hutomo Kapolsek Palaran juga membenarkan hal itu, namun korban meninggal dunia dirumah sakit waktu sore.

“Sempat mendapat pertolongan dari warga dan dilarikan kerumah sakit, tapi tidak tertolong, korban meninggal setelah dirumah sakit,” katanya.

Untuk informasi kawasan, berdasarkan data yang dihimpun oleh Jaringan Advokasi Tambang (Jatam), Tidak di temukan Papan Peringatan kawasan Berbahaya dan terlarang, pagar pembatas juga tidak ada, Tidak ada Pos Security di sekitar lokasi, Tampak ada aktifitas pemancingan di lokasi dengan 12 keramba ikan milik pribadi. Bahkan jarak dengan pemukiman terbilang cukup dekat.

“Jarak Rumah terdekat (kediaman pak Sumaji) dengan Lubang Tambang hanya berjarak kurang lebih 2 Meter,” Tulis Rupang Dinamisator Jatam pada rilis tertulisnya.

Natasya tercebur di lubang tambang milik PT.Insani Bara Perkasa (PT.IBP). Informasi yang dihimpun jatam Kaltim dari masyarakat sekitar tambang. Telah ada 6 warga yang mengalami kasus tenggelam, 4 selamat dan 2 diantaranya tak terselamatkan.

Sehubungan dengam kasus PT.IPB. Dalam catatan Jatam, Kejadian kali ini merupakan kesekian kalinya korban Meningal pada konsesi PT.IPB.

“Sebelumnya yang dialami oleh Alm. Maulana Mahendra (11) pada tanggal 25 Desember 2012. Hingga hari ini penanganan kasus hukumnya jalan di tempat. Tidak ada kemajuan dan pelimpahan ke pengadilan hingga detik ini,” Ungkapnya.

Selain itu, Muhammad Arham (5), terjatuh di limbah batubara PT.IBP yang tengah terbakar. Kejadian pilu ini pada Sabtu 09 April 2016. (*)