Daerah  

Giat Remaong Koetai Berjaya Dalam Membangkitkan Nilai Historis Budaya Kutai

Beri.id, SAMARINDA – Organisasi yang berada di bawah Perlindungan Pihak Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura, Remaong Koetai Berjaya (RKB) saat ini giat membangkitkan nilai historis adat budaya Kutai.

Salah satu tugas pokoknya adalah untuk mempreservasi Adat Budaya Kutai yang langsung dipimpin oleh Ketua Umum Hebby Nurlan Arafat.

dprdsmd ads

Wakil Ketua 1 Bidang Budaya , Seni dan Pariwisata RKB, Awang Jumri mengatakan, Pada Jum’at malam ( 3/01/2020). Pihaknya bersama rombongan tengah melakukan Napak Tilas Sejarah para Leluhur Kutai yang salah satu tujuannya adalah Danau Aco, Melapeh, Kutai Barat.

Disana terlihat iring iringan 10 Mobil berkonvoi menuju ke Kabupaten Kutai Barat , tepatnya ke daerah Melak, sedikitnya berkisar 64 orang yang bepakaian Pesapu lengkap dengan ikat kepala yang merupakan ciri khas dari anggota RKB.

Wakil Ketua 1 Bidang Budaya , Seni dan Pariwisata RKB, Awang Jumri

Jumri, begitu ia disapa menyebutkan, Turut hadir dalam iring Iringan tersebut adalah Unsur Pesapu 14 ( sebutan khusus Dewan Pembina dan Pengawas dari RKB ) dan Juga ketua Umum Cahaya Ketari ( Gerakan Remaong Bini / read. Organisasi Perempuan Remaong Koetai Berjaya ) yaitu Adji Nina Setiawan.

“Rombongan ini untuk melakukan Napak Tilas Sejarah Para Leluhur Kutai yang salah satu tujuannya adalah Danau Aco, Melapeh,” kata Jumri saat dikonfirmasi, Senin (06/01/2020).

Jumri yang juga sebagai Ketua Dewan Pimpinan Daerah Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Kaltim ini menjelaskan bahwa hal semacam itu juga bisa membangkitkan sebuah destinasi wisata, menurutnya wisata bukan saja keelokannya tetapi juga nilai historisnya.

Destinasi wisata di Kutai Barat kata dia, sangat Familiar bagi Wisatawan Eropa yang datang Ke Kaltim karena selain memiliki banyak Jantur ( Air Terjun ) juga sangat dikenal memiliki wisata Cagar Alam Kersik Luway yang masih memiliki populasi Tanaman Anggrek Hitam.

“Sepanjang tahun 2019 kemarin saya membawa Tamu dari 1 orang Australia, 2 Orang Inggris, dan 6 wisatawan Belanda (3 Grup ) yang berkunjung ke Kutai  Barat,”ungkapnya.

Ditambah lagi Pemandu Wisata HPI lain yang juga turut menyumbangkan angka Kunjungan dari Wisatawan Eropa lain nya,”sambung dia.

Apalagi kata Awang Jumri dengan Status Ibu Kota Negara yang sudah melekat pada Provinsi Kalimantan Timur, maka hal ini harus disambut dengan sebaik baiknya.

“Jangan sampai kita lupa pada Sejarah Para Leluhur yang membangun Bumi Etam ini,”jelasnya.

Dirinya menjelaskan, Hal seperti ini juga selaras dengan arahan Gubernur Kalimantan Timur waktu malam tahun baru di Kediaman Pribadinya.

Jumri menceritakan, sewaktu merayakan pergantian tahun 2020 Gubernur Katim Isran Noor mengatakan bahwa pariwisata akan menjadi Maincore Bisnis provinsi ini, jadi harus dipetakan dengan baik potensi wisata etam demi mesinergiskan peran Stakeholder dengan Program Kepariwisataan Kaltim yang berdaulat.

(Fran/*)