UN Tingkat SMP, Di Bontang Hanya 10 Sekolah Terapkan UNBK, 1.435 siswa masih ujian secara manual

Beritainjspirasi.infoBONTANG, Tepat dengan saat perayaan hardiknas 2/5/2017, sebanyak 2.972 siswa dari 33 Sekolah Menengah Pertama (SMP) baik  Negeri dan swasta yang ada di Kota Bontang mengikuti Ujian Nasional (UN).

Pelaksanaan UN tingkat skolah menengah pertama ini dijadwalkan akan dilaksanakan selama empat hari dengan berisikan empat materi mata pelajaran yang diujikan secara serentak secara nasional. Yakni bahasa Indonesia, matematika, bahasa inggris, dan IPA.

Namun begitu, dari 33 sekolah Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang ada di Kota Bontang tersebut. Diketahui hanya sepuluh diantaranya yang menggelar Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK), terdiri atas 6 sekolah negeri dan 4 sekolah swasta.

Kesepuluh sekolah tingkat menengah pertama yang menggelar Ujian Nasional berbasis UNBK tersebut, terdapat enam sekolah negri yaitu SMP N 1, SMP N 2, SMP N 3, SMP N 5, SMPN 7, SMP N 8. Serta empat sekolah swasta yaitu  SMP vidatra, SMP YPK, SMP Galilea, dan SMP YKPP. Adapun 23 sekolah lain atau 1.435 siswa masih melakukan ujian nasional secara manual.

Tidak semua sekolah di Kota Taman menggelar Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tahun ini. Hal ini terjadi karnan hingga batas akhir pendaftaran sekolah penyelenggara UNBK pada 25 Januari yang lalau, memang hanya 10 di antara 33 SMP yang menyatakan kesiapannya.

Usman Kabid SMP, Dinas Pendidikan (Disdik) Bontang mengungkapkan kendala sara dan prasarana mash menjadi kendala tersendiri dalam upaya maksimalisasi keterlibatan sekolah dalam pelaksanaan UNBK.

Ia mengungkapkan setidaknya, ada dua faktor yang memengaruhi sekolah bisa melaksanakan UNBK. Pertama, fasilitas komputer dan internet harus memadai. Kecepatannya minimal 1 megabyte per second (mbps) untuk men-download soal yang telah disediakan Kementerian Pendidikan.

Kedua, sekolah harus memiliki sumber daya manusia mumpuni. Tiap sekolah wajib memiliki petugas yang bertanggung jawab atas pengaturan komputer server atau pusat.

“Juga bertugas memastikan komputer atau laptop memenuhi syarat mengikuti UNBK. Dia bertugas men-download soal dari pusat, lalu membagikannya ke komputer masing-masing siswa,” katanya.

Dua syarat itu memang masih sulit dipenuhi oleh seluruh SMP di Bontang. “Akibat terbatasnya unit komputer, nantinya saat UNBK, pelaksanaan ujiannya dibagi tiga gelombang sehingga para siswa bergantian mengisi soal ujian,” tegasnya.

Meskipun begitu, tahun 2017 ini setidaknya sudah ada peningkatan sebesar 30 persen sekolah penyelenggara UNBK di Kota Bontang. Dimana tahun lalu hanya enam saja sekolah yang bisa UNBK. (and)