SAMARINDA – Tiga kelompok tani di Penangkaran Buaya, Kelurahan Makroman Kecamatan Sambutan, Samarinda, Jumat (27/8) Pagi, menggelar panen raya.
Ketiga kelompok tani itu yakni kelompok tani Bina Karya, karya bakti dan karya Makmur. Mereka mengelola lahan seluas 120 hektar untuk tanaman padi, terdiri dari sekitar 150 anggota.
Panen raya tersebut dihadiri wakil Walikota Samarinda, Rusmadi, Ketua DPRD Samarinda Sugiono, Perwakilan Dinas Pertanian Provinsi Kaltim, dinas pertanian kota Samarinda.
Sedikitnya kelompok tani ini mampu menghasilkan 6,5 ton padi dalam sekali panen dilahan tersebut.
Wakil Walikota Samarinda Rusnadi mengapresiasi para petani yang telah bekerja keras menyediakan pangan dikota Tepian ini.
Penghargaan ini tentu bukan tanpa alasan, bagi Rusmadi persoalan pangan ini merupakan persoalan bangsa, tidak ada bangsa di dunia ini yang hebat jika tidak diimbangi dengan kekuatan pangannya.
“Saya sangat apresiasi perjuangan para petani,”kata Rusmadi dalam sambutannya.
Dia juga berpesan kepada para petani tadi untuk terus menjaga lahan miliknya, dan tidak tergerus dengan iming-iming serta janji-janji untuk merubah lahan tersebut demi kepentingan lainya. Mengingat sambung dia saat ini maraknya lahan produktif berubah fungsi menjadi lahan pertambangan.
“Oleh karena itu dalam kesempatan ini, kita semua harus bersama menjaga sawah-sawah produktif seperti ini untuk tidak dialih fungsikan menjadi apapun juga,” pesan Rusmadi.
Dalam kesempatan itu, kepada pemerintah para kelompok tani mendorong agar sejumlah fasilitas penunjang pertanian, bisa menjadi perhatian. Mulai dari perbaikan jalan tani, Hand Traktor hingga fasilitas pompa air untuk membantu pengairan sawah mereka.
Menanggapi usulan Petani, Ketua DPRD Samarinda Sugiono memastikan hal tersebut akan menjadi atensi pemerintah bekerjasama dengan DPRD Samarinda.
“Insya Allah kalau Pemkot menyetujui, maka kita (DPRD, Red) akan mendorong ini,”jelas Sugiono.
Diluar dari itu, dirinya juga akan mengupayakan melalui aspirasi dewan. Dijelaskan Sugiono, untuk kebutuhan dengan anggaran besar bisa menghabiskan waktu sedikit lama. Karena harus melalui mekanisme administrasi.
“Tetapi untuk kebutuhan yang kecil-kecil, saya kira bisa kita bantu secepatnya. Seperti pompa air, insya Allah saya yang belikan,”jelas Ketua DPC PDI Perjuangan Samarinda ini.
Bagi Dia, sektor pangan ini menyangkut hidup matinya negeri. Olehnya itu mesti ada perhatian serius dari pemerintah.
“Hal ini juga sebagai bentuk komitmen dan Instruksi dari PDI Perjuangan untuk mewujudkan kedaulatan pangan termasuk kita di Kota Samarinda,”ungkapnya saat dikonfirmasi. (Fran)
