BONTANG – Musibah banjir yang melumpuhkan hampir seluruh Kota Bontang pada (04/05) lalu, menjadi pelajaran tersendiri bagi Pemerintah Kota Bontang, mereka menjanjika akan segera atasi permasalahan banjir.
Komitmen tersebut disampaikan langsung oleh Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni, dalam sambutannya pada hari Raya Idul Fitri 1440 H. di Masjid Raya Al-Hijrah, Tanjung Laut, Bontang Selatan. Selasa (05/05), pagi hari tadi.
“Kami turut berduka, atas musibah yang terjadi pada kota Bontang satu hari sebelum lebaran lalu, dan 2019 ini ada 19 Pansus yang direkomendasikan untuk permasalahan banjir di kota Bontang” Ucap Neni ditengah sambutan.
Neni menjanjikan bahwa anggaran APBD dilokasikan sebanyak 10 persen untuk penanganan banjir.
Selain itu bentuk penanganan yang dimaksud yaitu memperbaiki waduk-waduk yang berada di beberapa daerah seperti di Kanaan.
Neni juga menegaskan bahwa pihak pemerintah kota tidak akan memberikan izin, untuk membuat bangunan di bantaran sungai Bontang.
“Pemerintah tidak akan memberikan listrik, PDAM, kepada bangunan yang ada dibantaran sungai, karena ini menjadi pemicu sumbatan-sumbatan air, hingga bisa meluap dan mengakibatkan banjir” tegas Neni.
Pemkot Bontang juga memiliki program penanganan banjir yang terintegrasi.
Dalam hal itu, pihak pemerintah akan berkordinasi langsung dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, untuk melakukan pembangunan Bendungan Pengendali (BENDALI) Suka Rahmat.
Bendali tersebut akan berada di wilayah Bontang, Kutai Timur, dan juga Kutai Kartanegara.
“Insya Allah, kita akan segera berkoordinasi dengan Gubernur, untuk 2020, pembangunan bendali sudah dimulai” ucap Neni.
Terakhir, Neni Moerniaeni menghimbau masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan, dan ikut serta menimbulkan kesadaran untuk menjaga lingkungan. (Rom)