SAMARINDA – Wakil Ketua DPRD Kaltim Muhammad Samsun mengaku telah menerima laporan terkait insiden penabrakan Jembatan Dondang Pada, Selasa (02/03), pukul 23.30 Wita.
Samsun mengaku mendapat laporan dari camat setempat hingga relawan yang berada dilokasi.
Atas kejadian yang berulang kali terjadi itu, Samsun mempertanyakan tanggung jawab perusahaan yang tangani Kapal Asis atau kapal pandu.
“Kan disitu ada perusahaan yang menguasai Asis, kapal pandu yang akan lewati jembatan Dondang. Ini mesti diperjelas, tanggung jawabnya sejauh mana apakah kalau Ponton larut kemudian dibiarkan begitu saja,”kata Samsun dikonfirmasi Rabu (03/03).
“Kan tentu nya tidak, karena mereka diberi hak untuk memandu kapal yang lewat dibawah sungai atau jembatan itu. Dan mereka punya hak untuk menarik biaya terhadap kapal yang lewat dibawah jembatan itu. Mestinya tanggung jawab juga,”sambungnya lagi.
Politisi PDI Perjuangan ini juga heran. Laporan yang ia terima setiap insiden Penabrakan jembatan terjadi. Selalu tongkang disebutkan larut.
“Ceritanya sih larut tapi saya perlu cermati, apakah benar-benar larut atau bagaimana, Karena setiap ponton nabrak tapi berita acaranya selalu larut dan ini terjadi berulang kali,”heranya.
Demi keamanan masyarakat yang melintas diatas jembatan, Samsun menyebutkan akan meninjau secara langsung kondisi jembatan tersebut.
Pasalnya juga sudah berkoordinasi dengan instansi terkait termasuk dinas PU. Untuk memastikan kondisi jembatan sehingga aman dilalui.
“Nanti kita lihat hasil investigasi, kalau misalnya memungkinkan untuk dilewati y dilewati, hanya saja mungkin pengurangan beban sampai audit betul betul aman,”urainya.
Jembatan Dondang yang menghubungkan Kecamatan Muara Jawa dan Sangasanga di Kutai Kartanegara,Pada, Selasa (02/03), pukul 23.30 Wita
Padahal statusnya masih dalam perbaikan setelah ditabrak kapal Tongkang Batubara November lalu. Lintasan kendaraan diatasnya masih dibatasi, hanya bobot kendaraan kecil yang dibolehkan lewat. (Adv/Fran)