SAMARINDA – Kepala Dinas Pariwisata Kaltim Sri Wahyuni mengungkapkan, sebanyak 154 industri pariwisata dan ekonomi kreatif telah mendapatkan sertifikasi standar kebersihan, kesehatan, keamanan dan kelestarian lingkungan.
Mulai dari perhotelan, restoran, wisata selam, golf hingga ransportasi wisata. Sertifikasi ini dikenal dengan nama CHSE (Cleanliness, Healthy, Safety, Environment Sustainability).
“Hingga saat ini sudah ada 154 industri pariwisata dan ekonomi kreatif yang mendapat sertifikasi CHSE,”katanya dikonfirmasi pada, Kamis (09/09/2021).
CHSE ini memang sangat diperlukan dunia pariwisata di tengah kondisi pandemi Covid-19 supaya wisatawan dan masyarakat merasa terjamin dengan pemenuhan standar protokol kesehatan tersebut.
Upaya standardisasi ini menjadi bukti bahwa pelaku usaha pariwisata memiliki, menerapkan, dan meningkatkan protokol kesehatan di usahanya masing-masing.
Sri Wahyuni mengatakan bahwa pedoman itu kini menjadi standar utama layanan sektor pariwisata dan industri kreatif baik saat dan pasca pandemi Covid.
“CHSE ini tidak hanya untuk pada masa pandemi, tetapi dia menjadi standar pelayanan pariwisata pasca pandemi,”ungkapnya dikonfirmasi,
Menurut Sri Wahyuni, saat dan pasca pandemi ini, kesadaran orang terhadap penerapan protokol kesehatan itu menjadi nomor satu.
Dari banyak survei kata mantan Kepala Dimas Pariwisata Kukar ini, ketika pelaku perjalanan ditanya, mau gak datang ke Kaltim, jawabnya rata rata, mau. Tetapi dengan syarat.
“Lalu apa yang disyaratkan?, tempat bersih gak. Saya kesana nanti kalau pulang aman gak. Orang mau berwisata tapi kan mereka gak mau kalau pulang bawa penyakit, itu kan yang diharapkan semua orang,”terangnya.
Olehnya itu dia berharap standar kebersihan, kesehatan, keamanan dan kelestarian lingkungan bagi industri pariwisata dan ekonomi kreatif dengan CHSE ini bisa terus bertambah.
“Kita berharap, semakin bertambah jumlahnya,”tuturnya. (Fran)